Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia sedikit lagi akan mampu melindungi manusia dari Ebola, kata badan kesehatan dunia WHO pada Jumat (31/7) waktu setempat. Sebuah percobaan di Guinea menemukan vaksin Ebola yang seratus persen efektif.
Sebuah vaksin pengembangan baru melawan virus Ebola dilaporkan memiliki kemampuan 'sangat efektif' dan dapat membantu menghentikan penyebaran virus untuk wabah saat ini dan di masa depan, ungkap WHO.
Pengujian dosis tunggal vaksin VSV-EBOV dimulai Maret lalu di Guinea, salah satu dari tiga negara Afrika Barat yang terserang wabah Ebola baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil pengujian sangat menjanjikan sehingga minggu ini diputuskan sesegera mungkin memberikan vaksinasi kepada semua orang yang berisiko, yaitu mereka yang berada dekat dengan orang yang terinfeksi, berdasarkan pernyataan WHO.
“Perkembangan ini sangat menjanjikan,” kata Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO, seperti dilansir dari laman CNN.
“Penghargaan ini sepantasnya diberikan untuk pemerintah Guinea, masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, dan mitra kami dalam proyek ini. Vaksin yang efektif sangat penting bagi wabah Ebola saat ini dan masa depan.”
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tapi hasil percobaan tersebut sejauh ini menunjukkan efektifitas seratus persen. Setidaknya perlu waktu berminggu-minggu, bahkan mungkin beberapa bulan untuk membuat pasokan yang lebih banyak, kata Chan.
Para peneliti menggunakan strategi 'cincin', yang pernah diterapkan untuk pemberantasan cacar pada 1970, dalam menguji efektivitas vaksin.
“Pemikirannya adalah, dengan memvaksinasi semua orang yang alami kontak dengan orang terinfeksi, Anda membuat 'cincin' pelindung dan menghentikan penyebaran virus lebih lanjut,” kata John-Arne Rottingen dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, yang terlibat dalam percobaan.
Sampai saat ini, telah terjadi lebih dari empat ribu kontak terhadap hampir seratus pasien Ebola. Di antaranya berasal dari anggota keluarga, tetangga, rekan kerja. Mereka telah sukarela berpartisipasi dalam pengobatan Ebola, kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Sampai pekan ini, setengah dari orang-orang tersebut telah divaksinasi setelah identifikasi terhadap pasien terinfeksi, untuk melihat perbandingan hasil.
Pengacakan (pemberian vaksin) dihentikan pada Minggu agar semua yang berisiko dapat menerima vaksin segera. Juga meminimalkan waktu untuk mengumpulkan bukti lebih konklusif untuk lisensi akhir produk, kata WHO.
(win/win)