Konferensi Kota Kreatif Pertama di Indonesia Diadakan di Solo

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 19:16 WIB
Konferensi kota-kota kreatif se-Indonesia akan segera digelar. Apa saja yang akan dibicarakan?
Konferensi pers Indonesia Creative Cities Conference (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Ekonomi Kreatif akan menyelenggarakan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) di Solo pada 22 Oktober hingga 25 Oktober mendatang.

Kegiatan yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata ini juga digelar untuk memicu penyelenggaraan kota kreatif di Indonesia.

Ketua ICCC Irfan Sutikno mengatakan, event tersebut dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah mengajukan lima kota kreatif di Indonesia pada 2012 lalu ke UNESCO Creative City Network. Kelima kota tersebut antara lain Solo, Yogyakarta, Denpasar, Pekalongan, dan Bandung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konferensi ini diadakan dengan dengan tujuan untuk mengkristalisasikan 10 konsep kota kreatif yang nantinya bisa dijadikan konsepsi operasional sebagai landasan kerja," kata Irfan dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Kementerian Pariwisata, Senin (5/10).

ICCC juga bertujuan untuk menghubungkan kota dan kabupaten di Indonesia untuk saling berbagi pengalaman, ide-ide, dan praktek-praktek terbaik untuk pengembangan budaya, sosial, dan ekonomi.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama industri kreatif dengan memastikan peran kota dan kabupaten di Indonesia sebagai pusat keunggulan dan kebutuhan untuk saling mendukung antar kota-kota di Indonesia.

"Tujuan akhir, disamping terbentuknya network mudah-mudahan konferensi ini juga bisa menghasilkan kota kreatif yang mewakili di kancah global,” kata Irfan.

“Kita juga sama-sama belajar membangun wilayahnya masing-masing pada untuk mengembangkan pariwisata kreatif melalui pengembangan industri kreatif.”

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan industri kreatif merupakan salah satu bidang yang bisa diunggulkan jika ingin membuat Indonesia maju.

Sebab, sulit untuk menaruh harapan di industri manufaktur karena China sudah merajainya.

"Negara ini bisa menang di industri kreatif karena manufacturing sudah hampir seluruhnya di China," ujar Arief.

Dengan adanya kota kreatif Arief mengatakan penerapan kota kreatif terbukti menjadi salah satu daya pikat terhadap pariwisata serta penggerak perputaran ekonomi.

Hal ini juga bisa memicu kreatifitas warga untuk mewujudkan kota yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Dalam ICCC yang pertama ini akan ada 60 kota di Indonesia yang diundang. Kota-kota terpilih yang diundang merupakan anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), kota anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), kota yang termasuk dalam hasil index competitiveness survey majalah Tempo, kota yang mendapatkan penghargaan Kota Cerdas dari harian Nasional Kompas,  asosiasi praktisi profesional di 15 subsektor Industri Kreatif dan berbagai pihak yang  mewakili pengembangan kota kreatif di Indonesia.

Dengan terselenggaranya ICCC ini, diharapkan akan terbentuk Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sebagai bagian dari program pengembangan industri kreatif. Sehingga setiap kota bisa menghadirkan karya dan produk unggulan mempersiapkan diri dalam program Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Belum Jadi Kota Kreatif, Solo Terpilih Jadi Penyelenggara

Meski belum mendapat predikat kota kreatif, Solo mendapat kepercayaan sebagai kota pertama penyelenggara ICCC 2015. Penunjukkan tersebut telah dilakukan berdasarkan konferensi Kota Kreatif yang dilakukan di Bandung pada 26-27 April lalu.

Seperti diketahui, sampai saat ini baru Pekalongan yang sudah diakui sebagai kota kreatif oleh UNESCO. Namun, Irfan percaya Solo bisa menjadi kota kreatif dan mampu menyelenggarakan ICCC.

"Pola hubungan di Solo lebih baik dibandingkan kota lain. Pola hubungan baik ini antara akademisi, pebisnis, pemerintah, dan komunitas sudah terjalin berkepanjangan sejak 10 tahun lalu," kata Irfan.

"Solo belum kreatif, tapi bisa berkontribusi lebih baik."

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER