Wisatawan Asal Mesir dan China Masih Gemar ke Indonesia

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2015 07:27 WIB
Meski bencana masih beberapa kali terjadi Indonesia masih jadi tujuan wisata. Utamanya dari Mesir dan China.
Ilustrasi wisata Bali. (Thinkstockphotos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati sempat dihadapkan dengan bencana, dunia pariwisata Indonesia tetap mengalami kenaikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman).

Pada Agustus 2015, kunjungan wisman dari Mesir dan Tiongkok pun terus meningkat.

Data dari Badan Pusat Statistik dan Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Agustus  2015 mencatat kunjungan wisman dari Mesir sebesar 25,51 persen dan China sebesar 24,97 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan jumlah wisman itu juga disusul kenaikan wisman dari Singapura sebanyak 23,28 persen, Taiwan 16,68 persen, dan Inggris 11,50 persen .

Sementara itu, pada periode Januari-Agustus 2015, wisman dari China tercatat paling banyak mengunjungi Indonesia. Pertumbuhannya mencapai 20,74 persen dengan total wisman 779.448 orang.

Sebanyak 66.311 wisman dari China masuk ke Indonesia melalui Bali, 33.991 wisman dari Jakarta, dan sebanyak 4.376 wisman mengunjungi  dari Batam.

Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisman dari China. Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Wiryanti Sukamdani pernah mengatakan wisman China menyukai Bali sebagai destinasi wisatanya.

"Waktu saya ke Shanghai, peminat wisata bahari sangat luar biasa. Banyak yang sudah mengunjungi berbagai tempat di Indonesia. Begitu potensialnya wisata bahari," kata Wiryanti.

Tak hanya kunjungan wisman asal China, negara-negara lainnya pun juga ikut meramaikan pariwisata di Indonesia.

Seperti Mesir, pada periode yang sama, wisman Mesir mengalami kenaikan jumlah sebanyak 12,21 persen.

Ada juga Inggris yang menyumbangkan 10,22 persen wisman, India 10,16 persen dan Amerika Serikat  2,48 persen.

Sempat mengalami penurunan

Menteri Pariwisata Arief Yahya tak memungkiri di beberapa tempat sempat terjadi penurunan wisatawan akibat bencana.

Seperti Bali, misalnya, Pulau Dewata sempat kehilangan puluhan ribu wisawatan karena ditutupnya Bandara Ngurah Rai akibat asap Gunung Raung.

"Bali itu satu harinya bisa sampai 10 ribu, kalau lima hari ditutup saja, sudah 50 ribu," kata Arief saat ditemui di Gedung Kementerian Pariwisata, Senin (5/10).

"Sekarang abunya sudah turun, bencananya pindah ke Sumatera," ujarnya.

Namun, Arief menekankan angka kunjungan wisman ke Indonesia secara kumulatif tetap naik. Jumlah wisman pada Agustus 2015 saja mengalami kenaikan sebesar 2,87 persen dari tahun sebelumnya.

Pada Agustus 2014, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tercatat 826.821. Tahun ini, jumlahnya naik menjadi 850.542 wisman.

Dengan jumlah tersebut, secara kumulatif kunjungan wisman dari Januari-Agustus 2015 mencapai 6.322.592 wisman. Hal tersebut kembali menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya di periode yang sama yang mencapai 6.155.553 wisman.

"Kami harapkan September di atas target 850 ribu. Pada tiga bulan terakhir (Oktober-Desember)  diharapkan akan melampaui target  sebesar 30 persen  sehingga hingga akhir Desember dapat mencapai target 10 juta wisman,” kata Arief.

Ia juga berharap pada bulan-bulan mendatang wisman dari lima negara fokus utama pariwisata, yaitu Singapura, Malaysia, China, Jepang, Australia bisa meningkat.

Begitu pula dengan 30 negara yang mendapat fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK) diharapkan bisa meningkatkan angka kunjungan wisman ke Indonesia. (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER