Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat Jerman semakin dekat untuk menikmati kuliner-kuliner tradisional Indonesia seperti sate, nasi goreng, dan rendang. Makanan-makanan itu akan disajikan di salah satu "pulau" Indonesia di Frankfurt Book Fair 2015, mulai 13 Oktober esok.
Kepada CNN Indonesia, Petty Elliott sebagai salah satu anggota tim kuliner yang berangkat ke Jerman menjelaskan, nantinya akan ada gerobak-gerobak khas Nusantara yang disajikan untuk masyarakat Jerman di sepanjang sungai. Di stan, akan ada semacam restoran
buffet.
 Petty Elliot (CNN Indonesia/Karina Armadani) |
Petty sendiri ditugasi memasak khusus. "Saya masak untuk Presiden dan 80 tamu kehormatan lain. Pas tanggal 13 Oktober, untuk pembukaan," tutur Petty di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ia sudah menyiapkan menu spesial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Petty, masakannya akan bergaya kontemporer. "Sop buntut, tapi dibuat sangat modern," katanya menerangkan. Daging buntutnya akan diambil lalu dibuat ravioli atau pangsit. "Jadi nanti tidak akan tulang-tulang dari buntut sapinya di dalam sop itu," lanjutnya.
Meski tampilannya modern, Petty menjamin rasanya tetap autentik seperti sop buntut yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kental dengan kaldu daging, tapi tetap segar dengan beragam sayuran dan sedikit campuran rasa jeruk nipis. Nikmat disajikan panas-panas.
Selain itu, Petty juga akan membuat sayur urap dan ayam goreng yang dibumbui khas Sunda. "Urapnya dibuat kayak taman, pakai bunga. Nama bunganya saya lupa, tapi ada tradisional sana," ujar Petty mengedepankan campuran tradisi dan modernitas dalam suguhannya nanti.
Sajian itu digunakan sebagai makanan pembuka. Menyerahkan makanan utama pada Sandra Djohan, Petty kembali dengan gaya kontemporer dalam makanan penutup. Ia akan menyajikan empat jenis rasa dan tekstur daging kelapa segar.
"Bahan dasarnya kelapa. Tapi dibuat macam-macam, seperti cokelat, bubur sumsum, es krim, dan lain-lain," kata koki yang tahun lalu juga ikut tim Indonesia ke Frankfurt Book Fair itu.
Sedangkan restoran yang nantinya buka setiap hari di stan Indonesia sebagai tamu kehormatan, ditangani oleh koki gaek William Wongso. Selain restoran, stan Indonesia juga membuka wadah belajar memasak untuk anak.
"Mungkin akan masak kolak atau rendang. Tapi biar cepat, dagingnya pakai
mince beef, jadi ga perlu dimasak sampai lima jam. Intinya kami akan mengenalkan makanan Indonesia ke Eropa."
(rsa/rsa)