Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Playboy menghentikan penayangan foto-foto telanjang atau pose sensual, mengundang komentar dari salah satu mantan modelnya, Jenny McCarthy. Ia langsung ingin mendedikasikan tubuhnya untuk pemotretan terakhir majalah Playboy versi lawas.
Dalam sebuah acara bincang-bincang pada Rabu (14/10), McCarthy menegaskan ia ingin sepenuhnya telanjang untuk Playboy edisi terakhir, sebelum tahun depan majalah itu tak lagi memasang foto yang mengumbar keseksian.
Diberitakan Ace Showbiz, McCarthy mengaku kecewa dengan keputusan Playboy itu. "Saya bermasalah dengan itu. Playboy, bagi saya adalah majalah berkelas. Banyak orang benar-benar ingin membaca artikelnya," ujarnya. Ia juga mengagumi insting sang bos, Hugh Hefner.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Hefner selalu sukses bekerja keras menemukan gadis cantik dan model potensial.
Ia sendiri termasuk gadis yang ditemukan Hefner itu. Saat pertama berpose untuk Playboy, McCarthy hanya seorang pekerja biasa di toko penjual bahan makanan sehari-hari. Ia menjalani pemotretan percobaannya di sana.
"Mereka langsung seperti, 'Kau masuk.' Mereka benar-benar memotret sisi tak berdosa dari perempuan. Hampir seperti seni, tidak pernah ada yang jorok dan tidak sopan soal foto," tuturnya mengungkapkan. Ia sendiri tidak malu.
"Saya akan selalu mengambil Playboy dan berpikir, 'Ya Tuhan perempuan-perempuan ini sangat cantik.' Tidak ada yang saya rasa terlalu memalukan atau kasar. Dan tidak ada yang tidak saya banggakan sampai hari ini," ia kembali menuturkan. Ia kesal era itu berakhir.
"Kita harus kehilangan apa yang saya pikir sebagai majalah telanjang yang berkelas."
Ia kemudian menjelaskan, ia ingin berpose telanjang untuk majalah itu terakhir kalinya. "Saya akan mengenakan celana dalam saya 'setengah tiang.' Saya benar-benar ingin melepasnya sekali lagi, hanya untuk berkata saya akan menjadi yang terakhir," ucapnya.
Keputusan Playboy untuk tidak lagi mengadakan foto telanjang telah disetujui Hefner sendiri. Ide itu datang dari Chief Content Officer, Cory Jones. "Sebenarnya hati saya menangis. Tapi ini adalah keputusan benar," katanya.
Sejak dirilis pada 1953, oplah Playboy merosot di hari ini. Ia mendapat banyak tekanan, ditambah persaingan sengit publikasi online. Orang-orang pun lebih mudah mengakses situs porno gratis. Akibatnya, sirkulasi Playboy merosot sampai hanya 800 ribu eksemplar.
(rsa/les)