Pemain Opera berdandan jelang festival vegetarian di Bangkok, Thailand (16/10). Festival berpantang daging itu akan berlangsung selama 10 hari.
Jakarta, CNN Indonesia -- Thailand menjadi tuan rumah bagi festival vegetarian terbesar di Asia Tenggara. Perayaan tahunan yang juga dikenal dengan nama ‘Teskan Gin Jay’ ini merupakan surga bagi mereka yang memantang daging.
Festival yang digelar selama 10 hari ini bermula sekitar 150 tahun lalu di kawasan wisata Phuket. Namun kini telah menyebar di seluruh Thailand dan tahun ini, berpusat di Bangkok.
Thailand adalah rumah bagi komunitas Tionghoa berdomisili di luar negeri terbesar di dunia. Mereka merupakan generasi ketiga dan keempat dari warga Tionghoa yang memutuskan menetap di Negeri Gajah Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, Teskan Gin Jay di Thailand diselenggarakan bertepatan dengan agenda puasa 10 hari. Berbeda dengan puasa kaum muslim yang berpantang makan, minum, serta menuruti hawa nafsu dari matahari terbit hingga tenggalam, di festival vegetarian ini, para peserta diwajibkan menghindari konsumsi daging, alkohol, serta aktivitas seksual.
Alasannya, ketiga hal tersebut dianggap sebagai kejahatan dan pencemaran bagi tubuh serta pikiran. “Mengonsumsi makanan vegetarian selama festival dapat memurnikan pikiran dan mencuci dosa-dosa besar,” kata Lamyu Manolai (59), seorang pedagang makanan seperti dilaporkan oleh Reuters. “Ibaratnya, seperti pergi ke kuil.”
Di Pecinan Bangkok, bendera kuning berkibar di sepanjang Yaowarat Road, yang menjadi lambang penyelenggaraan Teskan Gin Jay. Bendera kuning itu juga berarti di sepanjang jalan tersebut, Anda hanya akan menemukan menu vegetarian.
Tidak menyediakan daging, bukan berarti Teskan Gin Jay sepenuhnya mengeliminasi protein dari diet harian. Para penjual makanan menyediakan ragam protein nabati yang dipercaya lebih baik bagi tubuh. Anda juga dijamin tidak akan merindukan daging karena citarasanya yang tak kalah menggugah air liur.
Salah satu yang menjadi andalan adalah menu nasi ubi panggang yang disajikan dalam kuali tanah liat. Penjualnya, Jutharatn Charoensawang (47), mengatakan keluarganya, yang sudah tinggal selama tiga generasi di Thailand, percaya makanan tanpa daging adalah tiket menuju surga. “Jika Anda menjadi vegetarian selama sepuluh hari setiap tahun selama festival, Anda akan pergi ke surga,” ucapnya.(win/les)