Penerbangan US$1 Untuk Kaum Papa

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2015 16:03 WIB
Di India, terdapat sebuah program unik yang memberikan simulasi terbang bagi para penduduk miskin.
Ilustrasi kabin pesawat (Freeuse/CNNIndonesia Internet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di era modern seperti sekarang ini, perjalanan menggunakan pesawat terbang adalah hal biasa. Setiap harinya, bandara padat oleh orang-orang yang bepergian ke berbagai tujuan, dari kota tetangga hingga penjuru dunia.  

Tapi, tidak demikian dengan India. Di negara berpenduduk kedua terbesar di dunia itu, masih banyak penduduknya yang belum pernah menginjakkan kaki di bandara, terlebih menumpang pesawat terbang. Bagi mereka, pesawat hanyalah hal yang mereka lihat di televisi atau terkadang tampak melintas di langit. 

Prihatin dengan fenomena itu, pensiunan insinyur pesawat terbang Bahadur Chand Gupta menyuguhkan alternatif menarik.  Dia menawarkan penerbangan seharga US$1 atau setara Rp13.630 kepada mereka yang penasaran dengan rasanya ‘terbang’. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak perlu jauh-jauh ke bandara di New Delhi, penerbangan spesial ini berlokasi di sebuah desa kecil di luar Delhi.  Di sebuah lapangan besar, terlihat sebuah pesawat berjenis Airbus terparkir. Tapi, pesawat itu kehilangan salah satu sayapnya. Menilik kondisinya, pesawat itu, tentu saja tidak mungkin mengangkasa. Meskipun begitu, bukan berarti para penumpang tidak boleh naik.  

Melansir laman Barcroft, program bernama ‘Flight to Nowhere’ itu memang hanya berupa simulasi. Tujuannya memberikan pengalaman menaiki pesawat kepada para siswa sekolah, ataupun mereka yang ingin merasakan ‘terbang’. 

“Saya berasal dari sebuah desa kecil dan sejak dulu, saya memang penasaran dengan pesawat. Saya ingin tahu seperti apa rasanya duduk dalam pesawat terbang,” kata Gupta. 

Dia menambahkan, ketika dia sukses menjadi seorang insinyur pesawat terbang di tahun 1980an, banyak teman dan keluarganya yang ingin melihat dan masuk dalam pesawat.  

Tapi, membawa orang masuk ke dalam pesawat yang terparkir di bandara, tanpa tiket, terbukti rumit dan membutuhkan banyak dokumen. Oleh karena itu, Gupta pun memutar balik strateginya. Dia memutuskan membawa pesawat pada masyarakat.  

Dia pun kemudian membeli sebuah pesawat bekas yang sudah tak layak jalan, kemudian membawanya ke desa kelahirannya di Haryana.  Tentu hal itu butuh usaha dan modal besar. Gupta mengaku harus menjual tanah milik keluarganya dan memikir seribu cara membawa pesawat berukuran raksasa ke lingkungan perumahan padat penduduk. Gupta mengaku membutuhkan waktu dua tahun sebelum pesawat miliknya siap 'mengangkut' penumpang.

Namun, perjuangan Gupta berbuah manis. Kini, program ‘Flight to Nowhere’ seharga US$1 miliknya jadi atraksi kesayangan warga India. Pesawat Gupta memang tidak akan pernah terbang, tapi dia sukses memberikan pengalaman ‘terbang’ bagi banyak warga miskin Negeri Taj Mahal.   (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER