Jakarta, CNN Indonesia -- Sekilas, pakaian itu mirip sebuah kebaya kutu baru yang biasa digunakan dalam acara tradisional. Namun ia bukan kebaya, melainkan baju putih polos lengan panjang tanpa motif bunga seperti yang biasa ada pada kebaya kutu baru.
Namun Zaskia Sungkar tak ingin melepaskan aksen tradisional dalam rancangannya. Zaskia menanamkan riasan tusuk berbentuk bunga di atas kepala yang bila dalam adat Jawa dinamakan
cunduk mentul, biasanya disematkan kepada mempelai wanita.
Ditambah dengan gaya hijab berekor, Zaskia menampilkan karya terbarunya bertema
Batavian di Wardah Dynamic Bliss Jakarta Fashion Week 2016, Senayan City, Minggu (25/10). Karya ini merupakan kelanjutan karyanya di Oxford Studio London, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua belas rancangan Zaskia ini semuanya bernuansa
off-white dan mengambil tema Betawi sebagai inspirasi motif dan berbagai riasan Zaskia. Khas Betawi dan Jakarta kental terasa di
cunduk mentul serta penutup wajah
siangko cadar yang biasa dikenakan oleh mempelai perempuan adat Betawi.
Meski menampilkan beberapa aksen tradisional pada busana rancangannya, karya Zaskia ini masih tergolong modern dan bisa dikenakan dalam keseharian, dengan meniadakan unsur
cunduk mentul dan
siangko. Pada beberapa busana rancangannya, Zaskia pun terampil memadu-padan kain batik dengan motif ondel-ondel rancangannya sendiri. Kain hitam dengan motif berwarna-warni tersebut selaras dengan baju bernuansa putih rancangan Zaskia.
Keputusan Zaskia bermain aman dalam busana ini dikatakan cukup tepat. Selain warna monokrom adalah 'warna aman' untuk semua kondisi pakaian, bentuk potongan yang beragam juga mencegah terlalu monotonnya karya Zaskia ini.
 Model memeragakan busana muslim hasil rancangan desainer Zaskia Sungkar pada perhelatan Jakarta Fashion Week 2016, Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2015. CNN Indonesia/Safir Makk |
Namun, tak selamanya motif rancangan Zaskia tersebut dapat menghasilkan penilaian maksimal. Pada busana
long dress off-white-nya, Zaskia menempatkan sebuah motif yang menggambarkan gedung-gedung di Jakarta.
Agaknya keberadaan motif tersebut mengganggu citra anggun pakaian yang sudah terbentuk dari atas hingga ke bawah. Motif bangunan Jakarta itu tak ubahnya seperti lukisan karya anak kecil yang tanpa sengaja mencorat-coret sebuah gaun pernikahan.
Kemewahan Eropa ala BarliBerbeda dengan Zaskia, Barli Asmara menampilkan kecantikan, mistik, dan keanggunan Eropa abad pertengahan dalam panggung
Jakarta Fashion Week 2016. Barli mengambil tema
Versailles dalam karyanya kali ini.
Versailles adalah nama sebuah istana di Perancis yang dibuat oleh Louis XIII pada 1623 dan sangat terkenal dengan keindahan arsitektur bangunannya juga taman bunganya yang indah. Versailles telah banyak menjadi inspirasi para pencari keindahan dan romansa Eropa selama berabad-abad.
Barli menuangkan kehausannya akan keindahan taman
Versailles dalam setiap bahan yang ia gunakan dalam koleksi kali ini. Tanpa meninggalkan ciri khasnya, motif bunga, yang seperti karakter tuxedo bertopeng, koleksi
Versailles ini tampak mewah.
 Model memeragakan busana hasil rancangan desainer Barli Asmara pada perhelatan Jakarta Fashion Week 2016, Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Sebagian besar koleksinya kali ini adalah
long dress dengan modifikasi agar terlihat lebih kontemporer dan sederhana. Tapi, Barli menggunakan teknik yang cukup rumit dalam koleksinya kali ini.
Selain teknik yang lebih rumit dalam mendesain 12 koleksi berwarna putih, coklat susu, dan
soft peach ini, Barli menguatkan kemewahan istana Versailles dengan menyelipkan kilauan dalam karyanya.
Barli menanamkan kilauan dalam gaunnya, aksen bordiran yang menyatu dengan keindahan mutiara dan permata. Kilauannya seolah memberikan nyawa pada gaun ketika dikenakan oleh model yang berlenggak-lenggok di atas
runway.Ternyata tak semua kilauan berasal dari mutiara, Barli pun dengan cerdas memanfaatkan bahan seperti plastik untuk hiasan bunga dalam sebuah gaun rok pendek.
Terlepas dari trik cerdas Barli, ia tampaknya perlu untuk mulai memikirkan model lain dari karya-karyanya, agar tak terlihat mirip apalagi kembar dengan karya terdahulu.
Namun begitu, Zaskia dan Barli menunjukkan satu pemahaman baru akan baju yang dapat dikenakan oleh perempuan muslim di Indonesia. Bagi mereka yang berhijab dan menginginkan sensasi kemewahan tanpa melepas unsur tradisi, Zaskia menawarkannya dengan tepat.
Sedangkan bila yang tak berhijab, potret perempuan elegan, anggun, tapi memberikan kekuatan ditunjukkan oleh Barli melalui keindahan Istana Versailles.
(win/utw)