Koleksi Desainer Kuwait Tahir Sultan di JFW 2016 (Dok. Femina Group)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pakaian muslim, terutama yang berasal dari wilayah Jazirah Arab, biasanya dikenal dengan kaftan atau abaya. Namun, jangan terlalu berharap menemukan jenis pakaian itu di koleksi dua desainer Islamic Fashion Design Council, Amber Feroz dan Tahir Sultan.
Perkembangan busana muslim semakin hari semakin pesat. Pakaian yang didasarkan kebutuhan memenuhi syariat agama itu bukan hanya digunakan oleh muslimah semata, tetapi hampir di seluruh dunia.
Kondisi seperti itulah yang rasanya melatarbelakangi Feroz dan Sultan dalam memeragakan karyanya di runway Jakarta Fashion Week, hari keempat.Feroz, desainer asal Uni Emirat Arab mengubah abaya dengan sentuhan modern minimalis. Abaya biasanya digunakan oleh muslimah dengan tanpa tambahan busana lain, hanya cukup kerudung dan pernak-pernik aksesori yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Feroz berpikir lain. Ia memilih menggunakan abaya sebagai pakaian luar selayaknya jaket. Ia ambil model abaya dan mengubahnya menjadi berbagai model jaket mulai dari berukuran pendek hingga terusan panjang.Kontras dengan negara asalnya, busana Feroz sangat bernuansa Barat terutama Eropa. Bentuk busana muslim yang dibuat oleh Feroz terasa sekuler tetapi tetap tidak melekat pada tubuh.
Nuansa modern hadir dari potongan minimalis Feroz yang dikombinasikan dengan padu padan warna monokrom. Feroz pun hanya menggunakan satu warna cerah, yaitu kuning pada koleksi mantel.
Sedangkan Sultan yang berasal dari Kuwait memilih baju-baju ready-to-wear seperti kemeja, celana panjang, blazer dan juga jaket terusan dengan model seperti jas. Sultan sekilas mengingatkan akan pakaian kerja di era awal-awal 2000an yang formal namun berusaha untuk sedikit ada modifikasi.Pilihan warna Sultan jauh lebih variatif dibandingkan dengan Feroz.
Sultan lebih berani menggunakan warna solid, seperti biru metalik yang dikombinasikan dengan kemeja dalam abu-abu. Selain itu, ia juga berani bermain motif pada blazer yang dibuatnya. Sultan membuat blazer broken white dengan motif mirip tumbuhan berwarna merah.
Blazer itu dipadu padan dengan celana longgar abu-abu dan dalaman kemeja putih lengan panjang.Meski karya keduanya menonjolkan ciri modern ala Barat, namun modifikasi busana muslim dari kedua desainer Arab itu, belum semeriah ragam busana muslim Indonesia.
Satu ciri yang masih dipegang teguh adalah model kerudung yang semuanya sama, model hijab sederhana dan hanya melilit di leher. Model ini biasanya dikenakan oleh para wanita kantoran guna memudahkan aktifitas, selain itu model ini sempat tren sebelum model hijab berlilit-lilit.
Meski hijab dari desainer tanah Arab ini terkesan monoton, namun di balik moderennya desain baju mereka, keduanya masih menyimpan rasa konvensional yang ditoreh melalui kerudung dan baju longgar agar tak memperlihatkan lekuk tubuh. (les/les)