Jakarta, CNN Indonesia -- Konsep pertunjukan yang bagus, tanpa eksekusi pengerjaan yang matang, tidaklah ada artinya. Begitu juga dalam pertunjukkan fesyen.
Baju yang indah dan model yang cantik, tanpa musik, pencahayaan, penataan panggung, dan berbagai hal lainnya juga tidak berarti apa-apa karena tidak bisa dinikmati oleh para penonton.
Untuk itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara setiap pihak, mulai dari desainer, model, dan para kru di belakang panggung demi kelancaran sebuah
fashion show. Dan semua koordinasi itu ada di tangan seorang
show director atau sutradara pertunjukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu, CNN Indonesia sempat berbincang dengan salah satu
show director Jakarta Fashion Week 2016 bernama Novi. Perempuan berambut pendek itu sudah enam kali menjadi
show director untuk gelaran fesyen terbesar di Indonesia itu.
Novi menjalani profesinya sebagai
show director sejak 2002 lalu. Ia memulai dari
event yang digelar oleh media tempatnya bekerja. Mulai dari
event kecil sampai berskala nasional sudah pernah ia garap.
Di Jakarta Fashion Week, sebagai pemegang kunci acara, ada beberapa orang yang berada di bawah kendalinya. Mereka adalah Multimedia Manager, Sound Manager, Lighting Manager, Music Director, Show Manager, dan Koreografer. Keenam orang tersebut bekerja di bawah arahan Novi.
Setiap harinya sebelum pertunjukkan dimulai, Novi dan tim hanya perlu waktu beberapa menit saja untuk
briefing, sekitar 5-10 menit. Sama seperti model yang harus datang pagi-pagi buta untuk melakukan gladi resik, Novi dan timnya pun demikian.
Pada pekan mode kemarin, paling tidak setiap pukul lima pagi mereka sudah harus stand by. Setelah itu barulah gladi resik dimulai sampai sekitar pukul 11.00.
Tak hanya berhadapan dengan tim pertunjukkannya, Novi juga harus berhadapan dengan para klien untuk memastikan pertunjukkan berjalan dengan lancar dan sesuai keinginan mereka pada kesepakatan sebelumnya.
Tapi, sering kali, klien mengubah keinginan mereka. Beberapa saat sebelum pertunjukkan mereka meminta mengubah konsep. Ini merupakan satu tantangan tersendiri buat Novi dan tim.
"Yang sering terjadi, klien melihat
show orang lain, lalu ingin seperti itu juga. Satu hari sebelumnya mereka kasih
rundown baru. Padahal seharusnya tidak boleh," kata Novi saat berbincang dengan CNN Indonesia di sela kegiatannya di JFW 2016 beberapa saat lalu.
Untungnya pengalaman menolong Novi. Kebiasaannya mengatur pertunjukkan dan berpikir cepat cukup membantunya menghadapi permintaan klien.
Kendati sudah mempersiapkan segala pernak-pernik pertunjukkan dengan matang, nasib kurang beruntung juga masih menghinggapi Novi dan tim dan membuat pertunjukkan yang mereka kelola sedikit terganggu.
Dalam salah satu pertunjukkan JFW 2016 kemarin, Novi dan tim menghadapi sedikit kendala. Video yang mereka putar tersendat di tengah pertunjukkan.
"Tiba tiba video aku
ngadat-ngadat. Aku tidak bisa
ngapa-ngapain karena itu format. Padahal sebelumnya pas dicoba tidak masalah. Alhasil semua orang panik, orang (yang mengurus) bisnis juga panik," ujarnya.
Novi bercerita, kesalahan teknis selalu menjadi biang keladi terhambatnya pertunjukkan. Seperti layaknya kejadian alam, kesalahan teknis pun tidak bisa dihindari. Untuk menghadapinya, Novi butuh berpikir cepat mencari solusi dan yang utama harus tetap tenang.
"Kalau klien tidak apa-apa, buat aku tidak masalah. Bisnis manager teriak-teriak,
show manager panik, tidak masalah. Yang penting kita jelaskan ada proses untuk memperbaikinya, dan saya butuh satu menit untuk itu," ujar Novi.
Ketika pertunjukkan usai, dan ada proses evaluasi, barulah semua kesalahan dijelaskan. Tapi, bukan berarti harus menyalahkan satu orang atas kesalahan yang sudah terjadi karena bagaimana pun semua kerja tim. Dan setelah itu Novi dan tim menyiapkan solusi jika hal tersebut terjadi lagi.
Sebagai
show director, modal yang harus dimiliki Novi adalah kemampuan koordinasi yang baik, kemampuan berpikir cepat, tenang, dan memiliki kemampuan sebagai pemimpin untuk menggiring timnya agar bisa bekerja sama dengan baik.
Semua kemampuan itu tidak didapatkan Novi dari bangku sekolah. Ia mendapatkannya dari pengalaman-pengalaman yang telah ia lalui juga dari 'gurunya', Ari Tulang.
Bisa dibilang Ari Tulang, menjadi salah satu sosok yang juga sangat berperan dalam perjalanan karier Novi. Dari laki-laki yang terkenal sebagai koreografer itu ia belajar berbagai macam hal sebagai
show director.
"Saya belajar banyak dari Ari Tulang, bagaimana cara
running acara secara profesional. Di situ saya juga tahu cara menghadapi orang bagaimana dari Ari Tulang," kata Novi.
Lama bekerja sama dengan Ari Tulang membuatnya tahu bagaimana cara berhadapan dengan klien, bagaimana harus berhadapan dengan rekan setimnya, dan bagaimana menyikapi situasi genting yang menghadangnya ketika pertunjukkan sudah dimulai.
Kini, lebih dari satu dekade berlalu, saatnya Novi yang menjadi guru. Ia mengaku sering dipanggil ke beberapa kampus untuk mengajarkan materi tentang manajemen sebuah
event. (win)