Waspada 'Bullet Scam' di Bandara

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 14:45 WIB
Terdapat banyak kasus penipuan di bandara, yang terbaru adalah penipuan menggunakan peluru.
Ilustrasi peluru (stevepb/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bandara adalah tempat dengan sistem keamanan berlapis, dimulai dari pintu masuk bandara hingga menjelang ruang tunggu sebelum masuk pesawat. Belum lagi kamera CCTV yang dipasang di segala penjuru. 

Namun seiring munculnya sejumlah kasus penipuan (scam) baru di bandara, terbukti bandara bukanlah tempat yang aman dan bisa dipercaya. Legislator di Filipina kini tengah menyelidiki ‘bullet scam’ yang menimpa penumpang di bandara Manila. 

Menurut BBC, penipuan yang diduga melibatkan karyawan bandara, dilakukan dengan meletakkan sebutir peluru ke dalam tas yang akan melewati sistem keamanan Bandara Internasional Ninoy Aquino. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai aturan global, membawa amunisi ke dalam pesawat adalah tindakan melanggar hukum. Penumpang yang tak dapat menjelaskan adanya peluru di dalam tasnya terpaksa membayar denda atau kena tindakan hukum. 

Dalam beberapa kasus, penumpang terpaksa membayar antara 500 - 30 ribu peso atau setara Rp145 ribu hingga Rp8,7 juta.

Uang tersebut, diduga masuk kantong karyawan bandara.
 Salah satu korban terakhir adalah pekerja migran asal Filipina, Gloria Ortinez, yang ketinggalan pesawat ke Hong Kong setelah sebutir peluru ditemukan dalam tas jinjingnya. Ortinez menyangkal amunisi itu miliknya, tapi tetap saja dia ditahan Kantor Keamanan Transportasi selama beberapa hari. 

Kasus serupa dialami wisatawan Jepang Kazunobu Sakaoto yang ditangkap setelah dua peluru ditemukan dalam tasnya dan dia tak dapat menunjukkan surat izin yang membolehkan membawa amunisi. September lalu, dua warga Amerika juga jadi korban bullet scam di Bandara Internasional Ninoy Aquino.  

“Ini memalukan secara internasional,” ujar Wakil Ketua Komite Pariwisata DPR Filipina Sherwin Gatchalian. 

Setelah adanya keluhan dari penumpang, bandara itu meningkatkan pengawasan bandara dan menyelidiki karyawan yang diduga terlibat. (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER