Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada orang yang bisa menolak kenikmatan aneka makanan kaki lima. Meski banyak yang mengklaim kalau makanan ini tak bersih dan tak sehat, namun tetap saja, aroma dan citarasanya tetap tak tertandingi.
Di Jakarta saja, ada ribuan pedagang kaki lima yang menjual beragam kreasi makanannya. Maka akan sangat sulit untuk bisa menyambangi semua dan mencicipi makanannya dalam satu hari. Namun, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, hal ini mungkin saja terjadi.
Untuk ketiga kalinya, Jakarta Street Food Festival diadakan. Festival kuliner ini diselenggarakan hingga 22 November 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kami sebagian besar mengadopsi tema Eropa," kata Tommy, Deputi Eksekutif Direktur Sentra Kelapa Gading saat ditemui di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta, beberapa waktu lalu.
 Dok. Jakarta Street Food Festival |
Booth makanan tersebut berjejer mengelilingi plasa di La Piazza. Sesuai dengan tema Eropa yang diusung, booth-booth ini didekorasi dengan gaya rumah bertingkat ala Eropa yang bercat warna-warni.
Terdapat 48 booth dan tujuh gerobak yang dapat Anda kunjungi. Beragam makanan kaki lima lokal dan mancanegara yang tengah jadi buah bibir di masyarakat pun dihadirkan di tempat ini.
Sebut saja crepes, es jeli, klappertaart, churros, fruit fondue, roti ala Hungaria tersedia di sini. Tak ketinggalan martabak yang hit beberapa waktu lalu, Markobar diboyong dari Solo. Markobar atau martabak kota barat sempat terkenal saat putra Presiden RI Joko Widodo menikah Juni lalu.
Kalau tak ingin sekadar makan camilan, Anda bisa menikmati aneka makanan berat seperti mi rebus jawa, sampai sate padang yang nikmat.
"Kami memilih makanan-makanan ini melihat kepopulerannya di media sosial, lalu dikurasi dan diuji makanannya oleh tim kami," kata Tommy.
Hanya saja di sini, Anda tak bisa bertransaksi dengan menggunakan uang tunai biasa. Anda harus menukar uang dengan menggunakan kartu isi ulang.
"Kami sendiri menargetkan transaksi hingga Rp 3 Miliar."
Makanan yang dijual rata-rata memiliki harga di kisaran Rp 20 ribu hingga Rp50 ribu. Namun beberapa makanan cukup memiliki harga lebih tinggi dibanding yang lain, seperti markobar atau martabak kota barat yang dipatok kisaran Rp100 ribu untuk satu porsi.
Bukan hanya pecinta kuliner yang dapat memilih berbagai makanan menggugah selera, namun juga pecinta keju dan wine. Di arena yang sama, terdapat Wine & Cheese Expo yang menawarkan berbagai wine dan keju dari berbagai negara.
Kebanyakan wine yang disajikan berasal dari negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, dan Austria. Beberapa wine dari negara belahan dunia lain seperti Chile dan Argentina juga tersedia.
Dalam pameran itu pula, pengunjung dapat bertransaksi serta mencoba beberapa jenis wine yang sudah disediakan. Namun, booth yang tersedia berdasarkan penyalur dan distributor, bukan sesuai merek ataupun negara.
Bila tak ingin meminum alkohol dan hanya ingin bersama orang terdekat, pengunjung dapat membeli makanan dan kemudian makan di meja dan bangku yang sudah tersedia di tengah plaza tepat di depan panggung.
Pengisi musik di panggung terus berganti memutarkan lagu yang tengah hit.
Jakarta Street Food Festival ini bisa disambangi setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB (Senin hingga Kamis), pukul 15.00 - 23.00 WIB (Jumat), dan 11.00 - 23.00 WIB pada akhir pekan.
(chs/les)