Jakarta, CNN Indonesia -- Kesempatan yang muncul bersama dengan perkembangan dunia online tidak dilewatkan begitu saja oleh grup musik Maliq & D'Essentials. Tidak hanya memanfaatkan media online untuk bersosialisasi, Maliq & D'Essentials juga memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berjualan.
Angga, vokalis Maliq & D'Essentials bercerita, sebenarnya sudah sejak lama ia dan kawan-kawannya menyentuh dunia e-commerce. Sejak tahun 2010 katanya.
Saat itu Maliq & D'Essentials diajak kerja sama oleh salah satu toko online pertama untuk menjual album sekaligus
merchandise mereka. Tawaran itu pun akhirnya mereka terima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, mereka tak memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Akun mereka pun tak aktif. Saat itu, mereka masih belum yakin akan kekuatan toko online.
Dua tahun berselang, Maliq & D'Essentials kembali mengaktifkan akun mereka dan mencoba berjualan produk bandnya di dunia online.
"Tahun 2012 akhir baru buat aktivasi dan merilis album Sriwedari. Mulai dari situ aktif jualan di online," kata Angga saat ditemui di kawasan Slipi, Jakarta, Kamis (10/12).
Alhasil, album kelima mereka ludes ribuan keping dalam waktu yang cukup singkat. Penjualan awal sebanyak 2.500 album habis dalam waktu dua minggu saja. Mereka pun harus menyetok ulang ribuan CD lainnya, untuk memenuhi permintaan penggemar.
Di luar kemudahan itu, sebenarnya Angga dan kawan-kawan mengaku kesulitan pada awal menekuni bisnis mereka. Alasannya karena gagap teknologi. Tapi, setelah mencoba dan berusaha mereka merasakan kemudahan dan bahkan ketagihan.
Melalui toko online tersebut Maliq & D'Essentials juga ingin merangkul lebih banyak lagi pencinta musiknya yang tersebar di seluruh tanah air. Mereka ingin mematahkan anggapan kalau bandnya eksklusif dan hanya memasarkan produknya di kota besar saja.
"Biar bisa lebih menjangkau teman di daerah karena selama ini identik produk Maliq hanya di kota besar. Malah yang ekstrem ada anggapan kalau Maliq sangat eksklusif sampai tidak mau jual (album dan
merchandise) ke kota kecil," ujar Angga.
"Padahal kita maunya sampai pelosok, cuma kan distribusinya tidak bisa."
Tak berhenti sampai disitu, mereka juga ingin menunjukkan kepada para penggemarnya kalau belanja online itu aman dan menyenangkan. Bahkan lebih murah jika ada festival.
Ke depannya, Angga mengaku ia dan teman-temannya akan terus menjalani jualan produk mereka melalui online. Sekaligus untuk menjaga hubungan mereka dengan para fans setia yang sudah terbangun dengan baik.
(utw)