Pernikahan 'Taruhan' Seharga US$10 Ribu

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 15:35 WIB
Sebuah situs di AS memberikan tawaran uang sebesar Rp140 juta untuk pasangan yang ingin menikah, tapi dengan-dengan syarat tertentu.
Ilustrasi pernikahan. (Getty images/ Ibrahim Asad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah perusahaan di Amerika Serikat memberikan tawaran kepada pasangan yang ingin menikah untuk mendapatkan US$10 ribu atau sekitar Rp 140 juta. Namun, ada syarat dan ketentuannya.

Perusahaan ini mengundang pasangan untuk bertaruh apakah pernikahan mereka dapat bertahan. Situs pernikahan SwanLuv akan memberikan sejumlah besar uang kepada pasangan yang ingin menikah. Syaratnya, pasangan tersebut harus setuju untuk mengembalikan semua uang beserta bunganya jika suatu saat mereka bercerai.

Cara kerja SwanLuv adalah 'memutar' uang sebesar US$10 ribu dari pasangan-pasangan yang bercerai. Pembayaran pertama akan dimulai pada Februari 2016 di momen Hari Valentine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak komentar negatif dari masyarakat mengatakan bahwa situs tersebut mencari keuntungan dari perceraian. Namun, perusahaan SwanLuv tetap optimistis metoda mereka menarik perhatian khalayak. "100 persen uang yang terkumpul dari anggota yang bercerai digunakan sebagai dana untuk pernikahan impian pasangan lain di masa depan. SwanLuv mewujudkan mimpi," tulis SwanLuv dalam kampanye iklan mereka. 

Dilaporkan oleh Independent, CEO  SwanLuv Scot Avy mengatakan, perusahaan memproteksi diri dengan cara mengevaluasi statistik perceraian, mensurvei calon pasangan, dan memberikan tingkat bunga lebih tinggi untuk pasangan yang tampaknya memiliki hubungan sangat kuat.

“Sangat tergantung pada kekuatan hubungan Anda dan pasangan,” kata Avy. "Misalnya, saya melakukan taruhan untuk hubungan saya. Hubungan saya dengan belahan jiwa saya sangat kuat. Sangat tidak masuk akal jika bercerai. Kami tidak memaksa, ini semua pilihan.”

Meski begitu, konselor hubungan Michael Kallenbach mengatakan, kesepakatan tersebut bisa memaksa pasangan untuk tetap bersama. “Ini seperti mencoba menyuap pasangan untuk tetap bersama karena uang. Itu bukan hal baik.”

Avy mengatakan, ada klausul yang berbunyi satu orang bertanggungjawab membayar utang jika pernikahan berakhir karena kekerasan.

(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER