Ada Maskapai Penerbangan Syariah di Negeri Jiran

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2015 17:07 WIB
Maskapai Rayani Air menerapkan prinsip-prinsip syariah, di antaranya makanan dan minuman halal, serta pramugari berhijab.
Ilustrasi pesawat terbang. (Getty images/ Thinkstock/PinkBadger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan syariah pertama di Malaysia diluncurkan minggu lalu. Sesuai dengan konsep syariah, maskapai ini mematuhi hukum-hukum Islam dalam setiap aktivitas mereka. Di antaranya, melarang alkohol, hanya menyediakan makanan halal, dan mengharuskan pramugari mengenakan penutup kepala.

Rute penerbangan pertama Rayani yang melayani dari Kuala Lumpur ke Langkawi akan menerapkan hukum syariah di setiap penerbangan. 

Jaafar Zamhari, Direktur Utama Rayani Air memastikan bahwa alkohol akan dilarang di setiap penerbangan dan menerapkan aturan berpakaian yang tegas. “Kru kabin perempuan kami yang Muslim diwajibkan memakai hijab, sementara yang non-muslim memakai seragam yang pantas,” kata Zamhari seperti dilaporkan Telegraph.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami juga melafalkan doa sebelum keberangkatan setiap penerbangan, kami memiliki kebijakan non-alkohol, dan menyiapkan makanan dan minuman halal.”

Meskipun punya peraturan khusus bagi pramugari, Rayani Air belum mengonfirmasi tentang aturan berpakaian bagi penumpang, atau apakah makanan tidak halal yang dibeli sebelum masuk pesawat diizinkan dalam penerbangan.

Menurut situs resmi Rayani Air, penerbangan itu menyediakan camilan selamat datang termasuk kue muffin, jus buah, dan kacang.

Seperti halnya Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sekitar 60 persen penduduk Malaysia adalah Muslim, hidup berdampingan dengan penduduk beragama lain, termasuk Buddha dan Kristen.

Hukum syariah didasarkan atas ayat-ayat Al-Quran dan perkataan serta kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Halal, yang berarti diizinkan dalam bahasa Arab, diterapkan untuk makanan, minuman, dan kosmetik. Metode ini dipakai untuk memastikan bahwa benda, makanan, dan minuman tersebut sesuai dengan hukum Islam.

Maskapai yang beroperasi dari Saudi Arabia dan Iran sudah mengikuti prinsip-prinsip syariah. Perempuan di penerbangan nasional Iran, IranAir, wajib memakai hijab setiap waktu dalam penerbangan. Sementara, maskapai penerbangan Saudi Arabia tidak menyediakan alkohol dan melarang penumpang membawanya di pesawat.



(win/les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER