Indonesia Permudah Akses Wisata Halal dari Negeri Jiran

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 14:15 WIB
Tahun ini diperkirakan lebih dari 1,5 juta warga Malaysia berdatangan ke berbagai destinasi wisata di Tanah Air.
Pantai Senggigi, Kecamatan Batulayar, Gerung, Lombok Barat, NTB (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyelenggarakan Media Conference dengan tema Indonesia Tourism Insight: Policy and Strategy di Hotel Grand Seasons, Kuala Lumpur, belum lama ini. Mengingat Malaysia merupakan pasar strategis bagi Indonesia dan pelancong asal negara itu ke Indonesia terus meningkat. 

“Kami ingin menyebarluaskan kebijakan baru di bidang Pariwisata yang memudahkan pelancong asal Malaysia ke Indonesia,” ujar Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di Jakarta, baru-baru ini.  

Tahun ini diperkirakan lebih dari 1,5 juta warga Malaysia berdatangan ke berbagai destinasi wisata di Tanah Air - dengan estimasi akan tumbuh sebesar 9,26% pada tahun 2016 mendatang. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. (CNN Indonesia/Safir Makki)


Kebijakan baru di bidang pariwisata itu antara lain mengenai bertambahnya jumlah Tempat Pemeriksaan Imigrasi bagi wisawatan asal Malaysia, peraturan baru yang menghapuskan peraturan mengenai Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT) sehingga memudahkan perahu layar pesiar (yacht) masuk ke wilayah Indonesia melalui 18 pelabuhan di Indonesia, dan memberikan kemudahan singgah kapal pesiar (cruise) untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia. 

Lima pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar), dan Pelabuhan Benoa di Bali. 

"Kami berharap kebijakan baru itu akan meningkatkan kompetensi Indonesia di peta pariwisata dunia," ungkap Dr. Iqbal Alamsjah, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Pubik Kementerian Pariwisata. 

Dia menambahkan, Pemerintah Indonesia juga sudah mengeluarkan kebijakan bebas visa kunjungan singkat kepada 90 negara. Dalam beberapa bulan dampak dari kebijakan itu sudah menunjukkan tren positif meningkatnya kunjungan wisatawan hingga 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pemerintah Indonesia juga memudahkan pelancong asal Malaysia yang ingin keluar masuk Indonesia dengan memperbanyak jumlah Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) masuk di 5 bandara dan 9 pelabuhan dan TPI keluar di 19 bandara dan 29 pelabuhan laut serta 2 TPI darat. 

Kementerian Pariwisata mencatat, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada Januari - Agustus 2015 tumbuh hampir 3% dibandingkan kurun waktu yang sama tahun lalu. Sementara soal destinasi, Indonesia menyiapkan tiga daerah sebagai lokasi percontohan wisata halal, yakni Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ketiga tempat itu menjadi Moslem Friendly Destination. 

“Indonesia memiliki potensi bisnis dalam produk Islamic Tourism untuk dipromosikan, seperti hotel, restoran, dan spa yang berbasis syariah,” ujar Iqbal.  

Adapun, dalam ajang The World Halal Travel Summit 2015 yang berlangsung di Dubai beberapa waktu lalu, Lombok dinobatkan sebagai World's Best Halal Tourism Destination, mengalahkan Amman (Jordan), Antalya (Turki), Kairo (Mesir), Doha (Qatar), Istanbul (Turki), Kuala Lumpur (Malaysia), Marrakesh (Maroko), dan Tehran (Iran). 

Tak hanya itu, Lombok juga memperoleh predikat sebagai World's Best Halal Honeymoon Destination menyingkirkan kota Abu Dhabi (UAE), Antalya (Turki), Krabi (Thailand), dan Kuala Lumpur (Malaysia).  (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER