Kucing 'Perokok Pasif' Lebih Berisiko Terserang Kanker

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 15:33 WIB
Berhenti merokok tidak hanya baik untuk kesehatan Anda, tapi juga kesehatan binantang peliharaan Anda.
Ilustrasi kucing. (monithebest/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para perokok disarankan untuk menyingkirkan kebiasaan tidak sehat mereka di Tahun Baru 2016. Tidak hanya demi kesehatan diri sendiri, tapi juga kesehatan binatang peliharaan mereka.

Para peneliti menemukan hubungan antara binatang peliharaan yang tinggal di lingkungan perokok dan risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi, termasuk kanker, kerusakan sel, dan kenaikan berat badan.

Studi juga menemukan kucing ternyata terpengaruh lebih buruk oleh asap rokok dibandingkan anjing. Namun, kucing lebih sering mengalami kenaikan berat badan ketika tinggal dengan seorang perokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti melaporkan, ketika pemilik hewan peliharaan mengurangi konsumsi rokok, dengan merokok kurang dari sepuluh batang per hari, tingkat nikotin di bulu kucing menurun drastis, tapi tetap lebih tinggi dari kucing yang tinggal dengan pemilik bukan perokok.

Studi tersebut dipimpin oleh Clare Knottenbelt, profesor kedokteran hewan dan onkologi di Universitas Glasgow. “Temuan kami menunjukkan bahwa paparan asap rokok di rumah memiliki dampak langsung pada hewan peliharaan," kata Knottenbelt.

Selain itu, dia juga mengatakan, paparan asap rokok pada kucing bisa menyebabkan kerusakan sel, meningkatkan berat badan setelah pengebirian, dan terbukti meningkatkan risiko kanker tertentu.

“Kami menemukan bahwa anjing dan kucing menerima jumlah asap yang signifikan ketika tinggal di rumah tangga yang pemiliknya merokok.”

Penelitian terbaru Knottenbelt pada kucing menunjukkan hewan imut itu bahkan lebih terpengaruh asap rokok. Hal tersebut disebabkan karena perawatan ekstensif kucing, yakni dengan menjilati rambut tubuhnya, dapat meningkatkan jumlah asap yang masuk dalam tubuh.

Sebuah temuan tak disengaja juga mengungkap, anjing dan kucing yang hidup dengan pemilik perokok memiliki berat badan lebih besar setelah sterilisasi, dibandingkan hewan peliharaan di rumah non-perokok.

Studi ini juga meneliti testikel anjing dan kucing jantan setelah dikebiri. Para ilmuwan menemukan sebuah gen, yang bertindak sebagai penanda kerusakan sel, lebih tinggi pada anjing dan kucing yang tinggal dengan pemilik perokok.

“Pemilik hewan peliharaan tidak berpikir tentang dampak merokok pada hewan peliharaan.”

Dampak paparan asap rokok terhadap hewan peliharaan bisa dikurangi dengan merokok di luar ruangan, mengurangi jumlah rokok oleh pemilik hewan peliharaan, atau berhenti merokok sepenuhnya. Itu adalah pilihan terbaik demi kesehatan hewan peliharaan Anda di masa depan.

(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER