Mendayung ke Tengah Samudra Demi Membaca

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 14:55 WIB
Seorang sarjana matematika mengaku tidak lagi punya waktu membaca. Untuk itu dia akan mendayung solo melintasi Samudera Hindia agar dapat membaca buku.
Foto: Thinkstock/Oknopo
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang sarjana yang memendam keinginan menjauh dari semua hal di tahun 2016 berniat melintasi Samudra Hindia dengan mendayung. Dia berhenti dari pekerjaannya di Berlin demi mencari kebebasan dan mendengarkan buku audio dalam kedamaian.

Francesco Tomba (26) tidak terpengaruh oleh kurangnya pengalaman dalam olahraga mendayung. Kendati begitu, pengalamannya bertualang sudah tak diragukan lagi. Dia pernah berenang solo di sekitar pulau di Indonesia selama enam bulan, ekspedisi mendaki Pegunungan Himalaya, dan tinggal di tengah dinginnya cuaca di kaki pegunungan Alpen, Perancis.

“Tidak ada pelarian lain seperti ini,” kata Tomba, saat mengungkap rencana mendayung yang akan dimulai dari Australia pada pertengahan 2016 nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hari-hari ini saya tidak punya waktu membaca dan saya berharap memiliki berjam-jam dan berjam-jam waktu membaca,” ujar dia, di apartemennya di Berlin, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Sebelumnya, beberapa petualang telah mendayung sendirian melintasi Samudera Hindia. Lelaki Swedia, Anders Svedlund pada 1971 tercatat sebagai pemegang rekor pertama mendayung solo melintasi Samudera Hindia.

Namun, Tomba berniat menjadi orang pertama yang mendayung dari Australia hingga ke daratan Afrika di Tanzania. Sementara, pedayung sebelumnya hanya sampai di Madagaskar atau Mauritius.

Tomba, sarjana matematika berdarah Inggris-Italia itu, berharap perjalanannya memakan waktu sekitar empat bulan. Dia akan memakai perahu dengan panjang tujuh meter, yang dibuat secara khusus. Sebelum melintasi samudera ganas tersebut Tomba melakukan beberapa persiapan.

Dia bergabung dengan enam orang tim dayung melintasi Samudera Atlantik pada Januari lalu. Selain itu, dia intens melakukan olahraga kardio push-up, sit up dan olahraga lain yang menggunakan beban tubuhnya sendiri selama satu jam setiap hari.

“Anda harus melakukan sesuatu ketika berurusan dengan situasi tertentu saat itu juga,” katanya. “Anda harus melakukan keputusan secepat mungkin. Tidak ada jika, semuanya harus.”

Tomba akan menghadapi gelombang ketika mendayung melintasi samudera terbesar ketika di dunia setelah Pasifik dan Atlantik itu. Tomba memakai koneksi satelit untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga, serta perencana rute daratan.

(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER