Resolusi Tahun Baru yang Membuat Orang Lebih Bahagia

Utami Widowati | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 09:22 WIB
Mendapatkan penghasilan lebih besar sebagai resolusi tahun baru ternyata tak menjamin kebahagiaan. Justru punya waktu luang lebih banyak bisa bikin bahagia.
Ilustrasi koper liburan. (Creatas/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apa resolusi tahun baru Anda kali ini? Ingin jadi langsing? Punya penghasilan lebih besar? Hidup lebih bahagia?

Jika bagian terakhir yang paling Anda inginkan, ternyata yang itu tak ada hubungannya dengan menjadi langsing atau punya penghasilan lebih besar.

Seperti dikutip dari Today beberapa peneliti menemukan bahwa orang akan jadi lebih bahagia jika mereka lebih menghargai waktu libur lebih tinggi dibandingkan dengan mengejar pendapatan lebih besar. Hasil penelitian itu dipublikasikan pekan lalu di Social Psychological and Personality Science.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini sebenarnya cuma soal mengubah fokus dalam hidup, kata pemimpin penulis penelitian Ashley Whillans, peneliti dari University of British Columbia.

Meski orang punya kecenderungan memprioritaskan uang dibanding waktu atau memprioritaskan waktu dibanding uang dan itu telah jadi sesuatu yang mapan, bukan tak mungkin untuk mengubah pola itu, kata Whillans.

“Orang hanya perlu berpikir lebih banyak tentang bagaimana mereka membelanjakan uang mereka,” kata Whillans.

“Anda harus berpikir tentang bagaimana Anda berbelanja akan membentuk pola bagaimana Anda menggunakan waktu Anda.”

Dalam enam penelitian yang mencakup lebih dari 4.600 partisipan yang terdiri dari para mahasiswa hingga orang dewasa dalam populasi yang beragam, peneliti menemukan bahwa orang yang memilih fokus pada kapan liburan lebih bahagia dibanding yang hanya memikirkan soal uang.

Peneliti punya cara unik untuk mengetahui perilaku orang tentang pilihan fokus pada uang atau waktu.

Sebuah penelitian mencakup kemungkinan orang mengikuti  lotere. Partisipan diminta untuk memilih jika memenangkan lotere apakah mereka akan lebih memilih hadiah uang tunai $50 atau mendapat layanan pembersihan rumah senilai $120.  

Jawaban parsitipan kemudian dibandingkan dengan  jawaban mereka di kuesioner tentang suasana hati dan kebahagiaan mereka. Meski perbedaan kedua jawaban cukup moderat, Whillans menduga lebih banyaknya jumlah orang yang memilih layanan kebersihan rumah dari hari ke hari maka efeknya akan sangat besar.

Hasil penelitian itu tidak mengejutkan buat Gary Buffone, seorang ahli masalah kebahagiaan dan keuangan.  

“Penelitian mengajarkan pada kita begitu orang sudah mapan sisi pendapatannya yang menjamin kebutuhan dasarnya, tambahan lebih banyak uang hanya sedikit memberi pengaruh pada soal kebahagiaan,” kata Buffone, psikolog yang membuka praktek pribadi di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat.

“Membeli atau memiliki barang-barang baru — seperti mobil atau iPad baru misalnya — sering diasosiasikan dengan dorongan untuk membuat bahagia. Padahal hal itu tak bisa membuat perasahaan bahagia itu bertahan lama atau menimbulkan perasaan puas akan kehidupan.”

Secara kontras, Buffone mengatakan “orang yang lebih mementingkan waktu dibanding uang akan punya usaha lebih keras untuk menginvestasikan aktivitasnya yang diharapkannya bisa menimbulkan kebahagiaan yang langgeng atau rasa senang. Seperti menciptakan hubungan sosial yang lebih kuat, menemukan hobi yang  menyenangkan.”

(utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER