Jakarta, CNN Indonesia -- Menjalin hubungan asmara bukan perkara mudah. Banyak hal harus dikompromikan. Tak jarang gesekan dan pertengkaran tetap terjadi dan tak terhindarkan.
Kala konflik mulai terasa tak berkesudahan, pertanyaan yang perlu kita ajukan ke diri kita adalah, inikah pasangan yang cocok untuk saya?
Simak sembilan poin berikut seperti yang disarikan dari
Huffington Post. Jika lebih banyak hal yang mirip dengan kondisi pasangan Anda, ada kemungkinan kekasih Anda bukanlah pasangan ideal buat Anda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tidak melihat potensi dalam diri AndaMenurut psikolog asal Washington D.C, Alicia H. Clark, semestinya pasangan Anda bisa melihat potensi atau keahlian Anda. Bukannya justru meminta Anda untuk mengikuti kemauannya untuk mengubah jati diri Anda agar sesuai dengan kriterianya. Alih-alih Anda menjadi pasangan tepatnya baginya, justru pasangan Anda lah yang tidak tepat bagi Anda.
2. Tidak berbagi rasa humorPasangan yang baik adalah yang bisa membantu membagi humornya meski bentuknya sederhana untuk menghibur saat Anda menjalani masa sulit. Menurut psikolog dari Universitas Northwestern, Alexandra H. Solomon, kalau hal tersebut tidak terjadi, maka tentu saja masa-masa sulit yang dialami pun akan terasa semakin berat dan itu berarti pasangan Anda bukan orang yang tepat.
3. Tidak menyelesaikan pertengkaran dengan adil.Pertengkaran ibarat bumbu dalam hubungan, sesekali mungkin terjadi. Pasangan yang tepat menurut Marina Sbrochi, pakar hubungan sekaligus penulis "Stop Looking for a Husband", justru akan mencoba semampunya untuk menghindari adu mulut tersebut dengan bicara baik-baik.
4. Tidak bisa menjadi sahabat.“Jika persahabatan Anda kuat, hubungan Anda akan dibangun pada pondasi yang sanggup untuk menghadapi masalah sehari hari seperti mengantar anak ke sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah dan menghadapi situasi krisis,” kata Jennifer Barrow pelatih kesehatan asal Boston.
Jika pasangan tidak dapat menjadi sosok sahabat bagi Anda, maka ia tidak dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit dalam hidup.
5. Tidak dapat dipercayaSelain bisa menjadi sahabat, Barrows menilai pasangan yang tepat juga harus dapat dipercaya. Karena kalau tidak, sama saja hubungan Anda tidak memiliki fondasi terpenting dalam sebuah hubungan.
Tapi, Anda pun harus melihat diri Anda sendiri apakah sudah berlaku jujur dalam suatu hubungan. Hal tersebut otomatis menunjukkan pula bahwa saling instrospeksi diri pun diperlukan.
6. Tidak mau membantu dalam urusan rumah tangga."Mencuci piring dan membereskan rumah adalah pekerjaan wanita dalam kehidupan rumah tangga" atau "Bekerja di luar rumah adalah kewajiban pria".
Stereotip tersebut tak lagi harus dihiraukan. Karena pasangan yang tepat menurut Marina Sbrochi tidak akan mempermasalahkan perkara pembagian kerja dalam kehidupan rumah tangga. “Saat ini hubungan pria dan wanita memberi kesempatan yang sama pada dunia untuk dilihat sebagai manusia yang setara, “ ujar Sbrochi.
7. Lupa akan kesalahan yang pernah dilakukan dalam hubungan sebelumnyaManusia memiliki kecenderungan untuk melakukan kebiasaan. Apa yang pernah dilakukan dalam hubungan sebelumnya berkaitan dengan hubungan berikutnya.
Alexandra H. Solomon beranggapan bahwa dalam sebuah hubungan, pasangan harus pandai mengevaluasi apa yang salah darinya dalam hubungan yang lama. Hal ini tentu saja dilakukan agar kesalahan yang pernah dilakukannya tidak akan terulang dalam hubungan yang sedang dijalani.
8. Tidak bertanggung jawab atas kesalahannya.Pasangan yang tepat menurut Alicia H. Clark tidak akan akan lari dari kesalahan yang dibuatnya. Ia tentu akan mengakui kesalahannya, bukan justru mencari alasan dan mencoba menyalahkan Anda. Sehingga, hubungan pun dapat berjalan dengan lancar kembali. Berpikir secara dewasa pun menjadi kunci dalam hal ini.
9. Tidak mampu mengeluarkan sisi terbaik Anda.Lebih lanjut, Clark menjelaskan bahwa pasangan yang tepat juga adalah yang mampu mengeluarkan sisi terbaik Anda. Misalnya, saat Anda sedang mengalami stres karena suatu hal, pasangan Anda tentu akan memberi dukungan agar setidaknya beban Anda berkurang. Dukungan yang dimaksud bisa jadi dilakukan dengan cara mengingatkan bahwa diri Anda itu berharga.
Namun, segalanya tentu kembali lagi pada Anda yang menjalani hubungan. Karena kenyamanan dalam suatu hubungan hanya dapat dirasakan dan diciptakan oleh mereka yang menjalaninya.
(utw/utw)