Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti di Massachussetts General Hospital membekukan kotoran sampai kering dari pendonor bertubuh langsing dan memberikannya pada orang-orang bertubuh plus. Ini merupakan bagian dari percobaan baru seorang ilmuwan.
Eksperimen tersebut dipimpin oleh peneliti bernama Elaine Yu. Di akhir bulan ini, Yu akan melakukan percobaan untuk mengetahui apakah mengganti mikroba usus seseorang dengan mikroba pendonor melalui pil dapat mengatasi masalah kesehatan, seperti obesitas dan sensitivitas insulin.
Dilaporkan oleh
NY Daily News, partisipan akan mengonsumsi pil kotoran selama enam minggu, lalu berat badan dan kesehatan mereka akan dilacak pada bulan ke tiga, enam, dan 12. Partisipan yang mengonsumsi pil kotoran akan terus melanjutkan kebiasaan makan dan gaya hidup mereka selama penelitian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pilnya tidak berbau, tidak ada rasa, dan dikemas dalam kapsul dobel untuk memastikan isinya tidak akan lolos sampai mereka mencapai lokasi yang tepat dalam usus besar,” kata Yu.
Dia meyakinkan bahwa subyek penelitiannya tidak akan dapat mengetahui apakah mereka menelan pil kotoran atau plasebo. Hal tersebut karena mereka begitu hati-hati membuatnya. Pil kotoran ini juga diatur sangat ketat oleh badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan.
Percobaan mulai dilakukan pada 2013, di mana sekelompok tikus diberikan mikroba usus dari manusia berpostur kurus dan gemuk. Tikus yang mendapatkan kotoran dari manusia kurus tetap dalam kondisi tubuh ramping.
Para ilmuwan percaya, mikroba usus berperan dalam mengatur metabolisme manusia. Namun, Yu mengakui bahwa tes ini baru saja dijalankan, dan masih terus mengalami perbaikan.
(les)