Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Daerah di 12 provinsi di Indonesia tengah melakukan persiapan untuk menyambut Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan berlangsung pada 9 Maret mendatang. Momen yang bisa dijadikan daya tarik wisata itu membuat ke-12 provinsi itu berlomba-lomba menarik wisatawan, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Mereka telah mempersiapkan enam spot khusus untuk memantau GMT yang melintasi wilayahnya.
"Enam spot tersebut berada di tiga kecamatan yakni Pulau Limau, Pantai Serdang, Pantai Oli Pier, Bukit Samak A1 di Kecamatan Manggar, Pantai Tambak di Kecamatan Damar dan Pantau Sengaran di Kecamatan Kelapa Sampit," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Helly Candra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helly mengatakan, pihaknya sudah membagi-bagi wilayah tersebut berdasarkan beberapa kategori. Dari enam titik pantau yang ada, Pantai Serdang di Desa Mayang Kelapa Kampit adalah spot terbaik untuk melihat GMT.
Bagi para wisatawan, Helly menyarankan untuk menyaksikan GMT dari Pulau Buku Limau. Namun, jika ingin spot terbaik untuk melihat GMT sekaligus mendapatkan pemandangan matahari terbit yang indah, disarankan untuk menyaksikan GMT dari Pantai Oli Pier.
Sedangkan untuk tamu undangan VIP akan diarahkan ke Bukit Samak yang merupakan kawasan komplek Rumah Dinas Bupati A1.
Di semua wilayah itu pemerintah terkait juga telah menyiapkan berbagai fasilitas khusus untuk wisatawan seperti tenda, mobil angkutan, toilet mobile, dan lain-lain. Khusus untuk undangan dan masyarakat pun telah disediakan 10 ribu kacamata filter gerhana.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepulauan Bangka Belitung sendiri memiliki empat kota yang bisa menyaksikan GMT secara langsung yaitu kota Koba, Toboali, Tanjung Pandan, dan Manggar. Bangka Belitung akan mencapai puncak gerhana sekitar pukul 07.23 sampai 07.24.
Hotel Terapung di TernateMenjadi salah satu wilayah yang dilalui GMT, Kota Ternate juga sedang berbenah untuk menjamu wisatawan yang ingin melihat GMT langsung di kota tersebut. Salah satunya, Pemerintah Kota Ternate menyiapkan kapal untuk dijadikan hotel terapung untuk menampung wisatawan.
Kapal yang akan digunakan untuk hotel terapung adalah kapal milik Pelni dengan standar 50 kamar. Kapal tersebut akan berlabuh di Pelabuhan Ahmad Yani.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika nantinya kamarhotel di Ternate sudah penuh. Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf mengatakan saat ini sudah ada 1.500 kamar yang tersebar di 98 hotel dan penginapan yang telah disiapkan untuk menyambut wisatawan.
Selain itu, pemerintah setempat juga telah menyediakan fasilitas homestay untuk wisatawan yang senang berbaur dengan masyarakat.
Dia mengatakan saat ini sudah ada 1.500 kamar yang tersebar di 98 hotel dan penginapan yang telah disiapkan untuk menyambut kunjungan wisatawan pada peristiwa GMT.
Peristiwa GMT diprediksi akan menarik 4 ribu wisatawan ke Kota Ternate. Tentunya, ini menjadi ajang promosi pariwisata yang sangat bermanfaat bagi Kota Ternate sendiri.
Menurut BMKG, puncak GMT di Ternate akan berlangsung pada pukul 09.52 WIT.
(antara/les)