Mengakhiri Hubungan Tak Harus Menyakiti

Megiza | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2016 12:16 WIB
Seseorang yang meminta mengakhiri hubungan cinta kerap dianggap seperti 'penjahat'. Padahal, permintaan itu dapat diartkan juga sebagai sebuah kejujuran.
Cuplikan Film 500 Days of Summer (2009). (Dok. Fox Searchlight Pictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- Memutuskan hubungan dengan seseorang kerap dianggap sebagai salah satu bentuk menyakiti hati orang lain. Banyak yang tidak menyadari bahwa meminta pasangan untuk menyudahi hubungan sebagai bentuk dari kejujuran.

Bagi mereka yang menyebut putus hubungan sebagai hal yang menyakiti, biasanya akan mengulur waktu untuk bersikap jujur. Kenyataannya, mengulur waktu malah membuat sebuah hubungan akan disudahi dengan lebih menyakitkan.

Padahal, ada beberapa cara untuk membuat putusnya hubungan sebagai keputusan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Bahkan, putus dapat juga malah saling menguatkan masing-masing pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak pernah ada cara yang gampang untuk menyelesaikan hubungan dengan seseorang, namun ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk membuat hubungan Anda diakhiri dengan lebih mudah.

Singkirkan Pikiran Tentang Si Pahlawan dan Si Penjahat
Ketika itu menyangkut sebuah hubungan dan bagaimana hal itu berakhir, penulis Scott Neustadter dan Michael H. Weber sepertinya sudah memahami bahwa banyak orang yang berpikir terlalu jauh mengenai bagaimana sebuah hubungan berakhir.

Duo penulis itu dikenal dengan karya mereka dalam cerita film 500 Days of Summer, yang dirilis pada 2009 silam. Sebuah film drama komedi yang berusaha jujur menampilkan sisi nyata dari romantisme dan bukan menjual bagian klisenya.

Neustadter mengaku, naskah film itu tadinya dibuat sebagai bentuk terapi untuk dirinya sendiri, karena terlibat dalam sebuah hubungan dramatis yang tak berhasil dilakoninya.

"Saya tidak melihat bahwa dia tak tertarik untuk meneruskan hubungan. Saya tidak bisa memahami hal itu," ujarnya seperti dikutip dari Time.

Weber menimpali, film yang diperankan oleh Joseph Gordon Levitt sebagai Tom dan Zooey Deschanel sebagai Summer itu, dibuat dengan satu perspektif yang akan mengantarkan penonton dengan satu tujan. "Kita semua tahu bahwa putus hubungan menimbulkan cerita yang berbeda dari masing-masing pihak," katanya.

Untuk menampilkan penghakiman dari salah satu sisi cerita, Neustadter dan Weber pun akhirnya memilih untuk tidak menunjukkan perspektif dari karakter Summer. Hal itu dilakukan karena menurutnya, banyak orang yang mencari siapa yang bersalah pada saat sebuah hubungan selesai.

"Anda akan selalu merasa lebih menghargai orang yang diputuskan dari pada orang yang meminta untuk putus. Padahal kebanyakan, jika salah satu pihak mengajukan putus, hal itu dilakukan karena merasa pihak lain tidak dapat melakukanny," ujar Neustadter.

Tak Perlu Merasa Egois Ketika Berpikir Tentang Diri Anda
Pakar Psikologi Klinis di Los Angeles, Jessica Zucker, mengatakan Bersikap jujur kepada diri Anda dalam sebelum meminta putus bukanlah murni keegoisan salah satu pihak.

"Anda akan ingin melihat ke belakang dan merasa kuat karena terlah mampu menjaga diri sendiri.," ujarnya.

Menghidari kejujuran hanya akan membuat segalanya menjadi parah. Terlebih menyangkal adanya masalah. Hal itu tidak akan membuat masalah lantas pergi. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menghindari sumber stress - seperti putus dengan kekasih, akan membebani diri Anda lebih berat lagi.

Cari Kejujuran Jika Tidak Ada yang Memberikan
Sesingkat apapun sebuah hubungan, kesulitan untuk mengakhiri tetaplah sama. Era digital pun membuat tanda dibina atau disudahinya sebuah hubungan pun tidak lagi sama. Penolakan ajakan kencan pun sering kali dianggap sebagai pertanda putusnya sebuah hubungan.

Perhatian seseorang, ajakan untuk pergi ke bioskop dan makan malam bersama, meletakan tangan di bahu, seringkali dianggap sebagai pertanda ajakan untuk memulainya sebuah hubungan.

Namun, salah satu pihak ternyata menyatakan hanya melakukan hal itu sebagai tanda hubungan pertemanan. Momen seperti itu jelas menyakitkan. Tapi yang harus disadari, setelah Anda mendengar pernyataan itu, maka tidak akan ada lagi rasa penasaran yang menggayut di kepala Anda pada keesokan harinya. (meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER