Tahun Ini, Bali Hadirkan 11 Desa Wisata Baru

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 06:35 WIB
Total, kini Pulau Dewata memiliki kurang lebih 53 desa wisata yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan turis lokal dan mancanegara
Keindahan alam di Pulau Bali. (Pixabay/eko1810)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Bali kembali mengembangkan 11 desa wisata yang tersebar di delapan kabupaten, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

"Dengan dibentuk menjadi desa wisata, setidaknya dapat menggulirkan perekonomian di desa sehingga memperkecil arus urbanisasi dan juga membantu mengentaskan kemiskinan," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, di Denpasar, belum lama ini.

Tahun ini, 11 desa wisata yang akan difasilitasi Pemprov Bali yakni Desa Pemuteran (Kabupaten Buleleng), Desa Batuagung (Kabupaten Jembrana), Desa Tua dan Sudimara (Kabupaten Tabanan), Desa Pangsan (Kabupaten Badung), Desa Singapadu Tengah (Kabupaten Gianyar), Desa Bakas (Kabupaten Klungkung), Desa Trunyan dan Suter (Kabupaten Bangli) serta Desa Antiga dan Muntigunung (Kabupaten Karangasem).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua desa wisata yang akan difasilitasi tahun ini, berbeda halnya dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain dikembangkan desa dengan keunggulan wisata alamnya, juga wisata budaya, wisata agro, dan ekowisata," ucapnya.

Pemprov Bali, ujar Yuniartha, menargetkan hingga 2018 dapat mengembangkan setidaknya 100 desa wisata. Sedangkan dari 2013 hingga 2015 sudah 42 desa yang difasilitasi untuk menjadi desa wisata.

Desa wisata yang telah dikembangkan, ucap dia, tidak hanya mendapatkan bantuan anggaran, juga mendapatkan pembinaan terkait dengan program Sapta Pesona maupun potensi yang cocok untuk dikembangkan sesuai dengan keunggulan yang dimiliki.

"Misalnya desa dengan potensi persawahan, tentunya harus dibarengi dengan kegiatan masyarakat bercocok tanam, maupun kegiatan ritual terkait," ujarnya.

Yuniartha menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait program-program penguatan dan pendampingan yang bisa dilakukan untuk desa wisata. "Selain itu, kami juga menyambungkan dengan pihak agen perjalanan wisata," ujarnya.

Salah satu contoh pengembangan desa wisata yang berhasil adalah Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, yang mendapatkan juara I di Indonesia dan akan diajukan untuk bersaing di tingkat ASEAN. (antara/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER