Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan perkembangan pecinta minuman alkohol di Indonesia,
mixologyst dunia Dre Masso memandang bahwa Indonesia juga berpeluang sebagai salah satu destinasi cocktail dunia.
"Beberapa karakter di Indonesia sangat bagus sebagai bartender dan mixologyst," kata Masso ketika berbincang dengan
CNNIndonesia.com di Seminyak, Bali, beberapa waktu yang lalu. "Kultur dan orang-orangnya menyenangkan."
Dre Masso merupakan seorang bartender dan mixologyst dari London yang sudah malang melintang di dunia minuman alkohol lebih dari 20 tahun. Ia pun mendapatkan penghargaan tiga kali sebagai 'Bartender of the Year' semasa di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penuturan Masso, menjadi bartender dan mixologyst tidaklah sembarangan, ia harus memahami kondisi pelanggan untuk membuat minuman yang lezat, dan memiliki pelayanan dan keramahan yang baik agar pelanggan tetap nyaman. Selain itu tentu saja pengetahuan dan keinginan untuk terus mencoba dan belajar membuat minuman baru.
Masso menyebutkan beberapa nama bartender Indonesia yang ia kagumi dan ia anggap sudah membawa nama Indonesia di kancah mixology dunia.
"Ada Kiki Moka yang sudah beberapa kali ikut kompetisi internasional. Di Hong Kong, ada juga Agung Prabowo. Ia keren sekali dan fenomenal serta menarik perhatian dunia," kata Masso.
Kiki Moka merupakan salah satu bartender dari Loewy bar & Restaurant yang kerap membawa nama Indonesia di pentas bartender dunia. Pada 2011, Kiki yang memiliki nama asli Zulkifli Moka pernah jadi perwakilan Indonesia di Final Global Diageo World Class.
Namun dalam pentas saat itu, Kiki tak lolos. Meski demikian, ia berhasil menarik perhatian bartender-bartender dunia.
Sedangkan Agung Prabowo, adalah bartender The Island Shangri-La Hotel Hong Kong. Ia pernah bekerja di MO Bar Mandarin Oriental, Lily & Bloom, dan the W Hotel. Agung telah memulai profesi sebagai bartender sejak usia 18 tahun.
Kini, pria 34 tahun tersebut sering mengikuti kegiatan bartender internasional. Pada 2008, Agung mewakili Hong Kong pada kejuaraan dunia bersama 87 negara lainnya.
[Gambas:Youtube]
Selain dari keberadaan orang Indonesia, Masso juga melihat bahwa pembangunan yang ada di Jakarta dan Bali sangat mendukung pesatnya dunia bartender di Indonesia.
"Bar dan juga chef di Indonesia keren dengan bakat standar internasional. Jadi menurut saya ini akan semakin banyak bar standar internasional yang buka. Ini waktu yang tepat bagi Jakarta dan Bali untuk mengembangkan bar," kata Masso.
(les)