Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian orang sangat suka cokelat. Cokelat memang punya banyak nilai kesehatan, hanya saja bukan berarti kalau Anda boleh makan cokelat terus-menerus. Mengutip Prevention, cokelat ternyata punya pesaing yang diklaim lebih sehat.
Pesaingnya bernama carob. Carob memiliki nama latin
Ceratonia siliqua dan dihasilkan oleh pohon carob. Carob sendiri berasal dari Mediterania, termasuk Eropa Selatan, dan Afrika Utara.
Sebenarnya carob bukanlah hal baru di dunia kuliner. Carob sudah tersedia di toko bahan makanan sejak tahun '70-an. Carob tersedia dalam bentuk bubuk tepung seperti cokelat bubuk yang diekstrak dari biji carob. Di negara asalnya, carob bahkan digunakan sebagai pengganti cokelat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegunaannya pun dianggap sama sebagai pengganti makanan yang menggunakan cokelat. Bubuk carob diklaim memiliki rasa yang mirip dengan cokelat. Carob dianggap memiliki rasa yang menyerupai manis karamel.
Hanya saja, carob dianggap lebih sehat karena memiliki jumlah gula alami yang lebih rendah daripada kakao. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengurangi jumlah pemanis tambahan ketika akan mengolah carob menjadi makanan.
Carob menganddung 3,5 gram gula per sendok makan, sedangkan cokelat lebih dari itu.
Menurut ahli gizi Jessica Levinson, berbeda dengan cokelat, carob tidak mengandung kafein dan theobromine, dua bahan kimia alami dalam cokelat yang berfungsi sebagai stimulan.
Sebagian besar orang mungkin tak akan terpengaruh dengan bahan kimia ini, namun ada beberapa orang yang cukup sensitif pada stimulan, terutama kafein, mungkin menemukan bahwa carob tak punya efek apa pun meski rasanya cukup mirip.
Dalam hal nutrisi, carob dan kakao memiliki serat yang cukup banyak, sekitar dua gram per sendok makan. Hanya saja, dibanding cokelat, carob juga punya kelemahan. Levinson mengungkapkan bahwa carob tak memiliki antioksidan flavanol kuat seperti kokoa yang berpotensi membuat jantung sehat.
(chs)