Makan Sayur dan Buah Lebih Banyak Bisa Cegah Penyakit Jantung

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 18:41 WIB
Sebuah studi menemukan bahwa bila mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak dibanding biasanya akan mencegah penyakit jantung secara signifikan.
Ilustrasi sayur dan buah. (CNN indonesia Internet/Picjumbo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hal yang baru lagi makanan seperti buah dan sayuran menjadikan tubuh lebih sehat. Namun banyak yang masih belum mengonsumsi makanan itu secara cukup karena masalah biaya.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Thomas Gaziano di Brigham and Women Hospital dan bekerjasama dengan Harvard Medical School menemukan bahwa pengurangan sedikit biaya produksi pada makanan sehat dapat berperan besar bagi kesehatan masyarakat.

Dalam presentasi di pertemuan Epidemiology-Lifestyle the American Heart Association, tim Gaziano melaporkan pengurangan sepuluh persen pada biaya produksi sayuran dan buah dapat mencegah 515 ribu kematian dan 675 ribu kasus yang berkaitan dengan jantung pada 2035.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah tersebut menggunakan asumsi porsi sayur dan buah yang dimakan masyarakat lebih banyak satu porsi per pekan dibanding biasanya. Bila asumsi satu porsi lebih banyak per hari, maka akan dapat mencegah kematian akibat penyakit jantung hingga 3,5 juta hanya dalam waktu dua tahun.

Gaziano menggunakan analisis memperhitungkan faktor lainnya seperti penuaan, bobot tubuh, dan perubahan tekanan darah. Ia berharap penghitungan tersebut dapat menyoroti pentingnya faktor gaya hidup seperti asupan makanan dapat mempengaruhi rasio penyakit jantung dan kematian.

Selain itu, jumlah asupan lebih setiap harinya juga memiliki angka pengaruh yang signifikan terhadap pencegahan kematian.

"Ini menunjukkan bahwa hanya dengan mengubah asupan makanan lebih banyak sajian buah atau satu porsi lebih banyak sayuran dalam satu pekan dapat mengurangi risiko masalah jantung yang sangat drastis," kata Gaziano.

"Pada tingkat populasi, kebijakan publik dibutuhkan untuk menyadarkan karena sulit membuat masyarakat mengubah pola asupan mereka. Tapi dengan sebuah kebijakan publik, entah berupa pajak tambahan untuk makanan tidak sehat atau subsidi ke makanan sehat, yang terpenting memberikan kemudahan bagi orang-orang meraih makanan sehat." katanya.



(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER