Kelebihan Berat Badan, Pria Ini Terpaksa Batal Terbang

Apriliana Lloydta Anuraga | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 16:39 WIB
Tak hanya membatasi berat barang bawaan penumpang, beberapa maskapai ternyata telah memberlakukan pembatasan berat badan calon penumpang.
Ilustrasi. (Hans/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Batas beban pada transportasi pesawat ternyata tidak hanya berlaku untuk barang bawaan penumpang. Namun, peraturan berat beban maksimal diberlakukan juga untuk berat badan penumpang itu sendiri.

"Setiap pesawat memiliki batas beban maksimal untuk lepas landas. Mereka tidak akan dapat lepas landas kalau memiliki beban lebih berat dari batas tersebut," ujar ahli penerbangan Brian Sumers, seperti dikutip dari New York Times.

Dia mengatakan tiap perusahaan penerbangan memiliki kebijakan sendiri untuk menentukan siapa penumpang yang terpaksa batal terbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkadang perusahaan maskapai menyiapkan voucher sukarela untuk penumpang yang mau mengalah. Namun jika tidak ada yang mengalah, maka perusahaan maskapai yang akan memilih beberapa orang untuk batal terbang.

Hal itu pula yang terjadi pada Dan Nykaza, seorang penumpang pesawat American Airlines Envoy, yang akan terbang dari O’Hare ke Salt Lake City. Nykaza diminta membatalkan penerbangannya saat dia sudah berada dalam pesawat selama 30 menit.

"Dan aku seperti 'Mengapa?’ Karena ada terlalu banyak beban di pesawat dan tak seorang pun yang mau mengambil voucher tawaran. Jadi mereka memilih dua orang dan saya menjadi salah satu dari mereka," ungkap Nykaza.

Disamping karena memiliki berat badan 79 kg, Nykaza juga dipilih untuk keluar karena dirinya dan satu penumpang lainnya merupakan orang-orang yang terakhir melakukan check-in.

Pembatalan itu pun membuat dia merasa sangat kesal. Akhirnya, voucher yang diberikan pihak penerbangan tadi pun ditolaknya sambil meninggalkan pesawat.

"Jadi aku meninggalkan akhir pekanku. Keponakanku ada di sana, anakku juga, itu menyedihkan," katanya.

Kejadian itu, diakui Nykaza membuat dia tak bisa tidur di malam hari karena memikirkan kejadian yang menimpanya tersebut.

Beberapa pihak memang menganggap penerbangan memang harus selalu menjaga jumlah beban yang aman, dan pemilihan penumpang berdasarkan berat badan menjadi solusi yang dirasa tepat untuk hal itu.

Seperti yang telah dilakukan oleh Samoa Airline sejak 2013 sillam, dan tahun lalu Uzbekistan Airways juga sudah mulai menimbang berat badan penumpangnya sebelum naik pesawat. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER