Benteng Tolukko Jadi Lokasi 'Nobar' Gerhana di Ternate

Andry Novelino | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2016 10:10 WIB
Wisatawan domestik dan mancanegara berkumpul di Benteng Tolukko untuk menyaksikan momen langka Gerhana Matahari Total.
Gerhana matahari total di Ternate, Maluku Utara, (9/3). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Ternate, CNN Indonesia -- Gerhana Matahari Total (GMT) yang melintasi 12 titik di Indonesia, menjadi momen tersendiri bagi industri pariwisata. Wisatawan domestik dan mancanegara berbondong-bondong menuju destinasi yang menjadi pusat pengamatan GMT, salah satunya Ternate, Maluku Utara.

Benteng Tolukko menjadi pusat pengamatan GMT di kota tertua di Indonesia itu. Sejak pagi, warga dan wisatawan sudah memadati benteng peninggalan Portugis tersebut.

Pantauan CNNIndonesia.com, pada saat terjadinya GMT sekitar pukul 09.55 WIT, masyarakat dan wisatawan berbarengan mengucapkan syukur. Mereka merasa beruntung bisa menjadi saksi fenomena alam yang langka tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GMT di Ternate tercatat terjadi pada pukul 09.55 WIT dan berlangsung selama 2 menit 39 detik. Gerhana tertutup sempurna membentuk cincin api. Seketika, Ternate menjadi gelap selayaknya suasana senja.

Sayangnya, tidak semua orang yang datang menyaksikan GMT di Benteng Tolukko bersiap membawa kacamata gerhana. Imbasnya, banyak pengunjung, terutama anak-anak, yang menyaksikan GMT dengan mata telanjang. Padahal, hal tersebut bisa merusak retina mata.

Adapun Ternate merupakan ‘persinggahan’ terakhir GMT di Indonesia. Dengan berakhirnya GMT di Ternate, maka berakhir pula fenomena langka yang terjadi tiap 350 tahun sekali itu. (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER