Iditarod, Aksi Heroik yang Jadi Tradisi

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2016 07:57 WIB
Pada 1925, kereta luncur yang ditarik 10 ekor anjing dan dikendalikan seorang kusir atau musher, menjadi pahlawan di Nome, Alaska. Kini Iditarod jadi tradisi.
Iditarod Trail Sled Dog Race merupakan tradisi yang sudah berlangsung di Alaska selama puluhan tahun. (REUTERS/Nathaniel Wilder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarah mencatat, pada tahun 1925 Nome, Alaska, terancam wabah difteri. Sementara persediaan vaksin paling dekat berada di Anchorage, kota terbesar di Alaska, yang berjarak lebih dari 1000 km dari Nome.

Waktu itu, mengarungi jarak ribuan kilometer tidak semudah sekarang. Ditambah alam Alaska yang diselimuti salju tebal serta badai yang bisa berembus sekonyong-konyong. Sementara dua pesawat yang biasanya menjadi moda transportasi jarak jauh, rusak dan tidak bisa digunakan.

Gubernur Scott Bone yang berkuasa pada waktu itu, memerintahkan pengantaran vaksin secara estafet dari Anchorage ke Nome, menggunakan kereta luncur anjing. Vaksin seberat 9 kilogram itu diantar oleh dua puluh musher atau kusir kereta luncur dan lebih dari 100 anjing. Setiap kereta luncur hanya melakukan perjalanan tidak lebih dari 160 km.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musher asal Norwegia Gunnar Kaasen dan anjing pemimpinnya, Balto, tiba di gerbang kota Nome pada 2 Februari 1925, pukul 5.30 pagi. Hanya dalam waktu lima setengah hari, atau memangkas waktu perjalanan hingga hampir separuhnya. Dia dianggap berjasa mengantarkan vaksin difteri pada warga Nome.

Sebagai bentuk penghargaan, pemerintah mendirikan patung Balto di Central Park, New York, tidak lama sesudahnya. Hingga kini, patung anjing tersebut masih menjadi daya tarik wisata di Big Apple.
Iditarod disebut sebagai balapan paling sengit di dunia. (REUTERS/Mark Meyer)
Di sisi lain, banyak juga yang menganggap Leonhard Seppala dan anjing pemimpinnya, Togo, sebagai yang paling berjasa dalam pengiriman tersebut. Pasalnya, Seppala dan Togo menempuh rute yang paling berat dan paling jauh dalam seluruh perjalanan.

Kini, 91 tahun setelahnya, aksi heroik legendaris itu justru menjadi tradisi. Balapan Iditarod menjadi bentuk kekal perjuangan para musher dan anjing-anjing mereka.

Tahun ini, Iditarod Trail Sled Dog Race kembali digelar untuk ke-44 kalinya. Seperti legendanya, balap Iditarod dimulai di Anchorage dan berakhir di Nome, atau menempuh jarak sekitar 1569 kilometer melintasi alam liar Alaska.

Sebanyak 85 musher ikut berpartisipasi. Masing-masing akan 'ditemani' 16 anjing penarik kereta luncur.

Balapan dimulai akhir pekan lalu di Kota Willow, sekitar satu jam dari Anchorage, yang ditandai dengan upacara sederhana. Umumnya, balapan membutuhkan waktu antara 8 hingga 10 hari.

Tantangan Berat

Bukan hal mudah melintasi alam liar Alaska. Dibutuhkan ketahanan mental dan fisik untuk mengarungi padang dan bukit bersalju. Belum lagi badai yang tiba-tiba datang membawa hujan es dan angin kencang. Tahun lalu, badai datang dan menurunkan suhu udara hingga -51 derajat celcius, membuat banyak musher terancam mengalami hipotermia.

Tapi, bagi Jeff King, 60, seorang juara Iditarod, cuaca ekstrem bukanlah halangan. Dia sudah empat kali memenangkan Iditarod, dengan catatan 19 kali masuk peringkat 10 besar dan 14 kali berada di lima besar.

“Saya pernah menyelesaikan balapan dengan pneumonia, pernah juga dengan flu berat, kaki yang terkilir, lutut cedera dan kondisi yang membuat saya berpikir tidak bisa meneruskan balapan. Tapi, saya berhasil,” kata dia, dikutip dari Reuters.
Tantangan terbesar bukan hanya soal jarak ribuan kilometer atau topografi curam, melainkan cuaca ekstrem. (REUTERS/Nathaniel Wilder)
King terakhir kali memenangkan balapan pada 2006. Sejak saat itu, saingan terberat King, Dallas Seavey terus membukukan kemenangan. Termasuk sukses memecahkan rekor pada 2014 dimana dia menyelesaikan balapan dalam waktu 8 hari, 13 jam, empat menit dan 19 detik.

“Tantangan terbesar Iditarod bukanlah jarak 1500 kilometer melintasi perbukitan salju, tapi cara beradaptasi dengan cuaca ekstrem,” papar Seavey.

Peserta reguler lainnya Aliy Zirkle, 46, menyebut Iditarod selalu menggugah adrenalin. Sejauh ini, Zirkle telah mengantongi empat kali lima besar dan tiga kali juara dua.

“Ada kepuasan tersendiri bisa melintasi jarak sejauh itu hanya bersama anjing-anjing. Saya mempercayakan hidup pada anjing-anjing itu, demikian juga mereka yang percaya sepenuh hati pada saya. Dan ketika saya tiba di garis akhir, saya melihat mereka ikut bahagia, menggoyangkan ekor. Itu adalah kepuasan sejati,” sebut Zirkle.

Pemenang Iditarod akan membawa hadiah uang tunai sebesar US$50,4 ribu atau Rp663,2 juta serta sebuah truk pikap. Sementara peringkat 10 besar akan berbagi hadiah berjumlah total US$750 ribu (Rp9,8 miliar).

Setiap tim terdiri dari satu orang musher dan 16 anjing berusia antara 3-8 tahun. Mereka diwajibkan beristirahat dari balapan selama 24 jam, serta dua kali waktu jeda, masing-masing terdiri dari 8 jam.

[Gambas:Youtube] (reuters/les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER