Jakarta, CNN Indonesia -- Malam ketiga Indonesia Fashion Week 2016 ditutup dengan gemuruh tepuk tangan dari Stage 1 ajang mode di Indonesia tersebut. Desainer asal Trenggalek, Soko Wiyanto sukses membius pekan mode dengan koleksi In Between Midnight and Dawn, Fall/Winter 2016.
Terinspirasi dari Istana Versailles abad ke-17, Soko berusaha mewujudkan keindahan dan kemegahan istana di Perancis tersebut melalui gaun malam. Koleksi barunya tersebut dipersembahkan dalam peragaan busana 'Cola4ation.' yang juga menampilkan karya Dato Seri Raja Rezza, Rizman Ruzaini dari Malaysia, serta Ivan Gunawan.
Koleksi Soko menjadi karya pembuka show Cola4ation. Lewat busananya, dia mengisahkan kehidupan perempuan di era Versailles yang bergelimang harta namun tetap misterius. Namun semua kemewahan ini digambarkannya dalam detail busana yang modern, cutting sederhana namun elegan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unsur romantis dari Perancis coba Soko angkat melalui motif sulur dedaunan. Kesan mewah serta detail corak lainnya yang terbuat dari bebatuan cantik seperti safir, emerald green, sandalwood, taupe, ivory dan emas.
Soko menggunakan bahan seperti lace, tulle, sifon, taffeta dan neoprene yang dipadukan dengan beragam detial seperti sulaman, applique, sequin, serta hand beading. Dalam koleksinya kali ini warna krem dan putih gading diambil sebagai sebagai warna dominan.
Gaun kreasinya dibuat dengan beragam cutting yang menonjolkan keindahan tubuh perempuan. Gaun-gaun strapless dengan rok lebar, gaun body contour backless mermaid membuat perempuan terlihat menonjol bak perempuan cantik di karpet merah.
Keindahan In Between Midhight and Dawn seolah menjadi standar baru yang akan menentukan rasa penampilan setelahnya, yaitu desainer asal Malaysia, Dato Seri Raja Rezza dan Rizman Ruzaini.
 Koleksi Soko Wiyanto (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Melayu dan Carrie BradshawDato Seri Raja Rezza mengeluarkan 13 koleksi khusus pria dengan menggunakan berbagai kain yang ada di tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Kain-kain tersebut kemudian digunakan sesuai dengan model pakaian pria Melayu sebagai sarung yang melapisi celana.
Tak banyak model kreasi yang ditampilkan Dato Seri Raja Rezza. Ke-13 koleksinya menggunakan model dasar pakaian pria Melayu yang dipadukan dengan sarung modifikasi.
Sentuhan modifikasi juga dilakukan Dato melalui penambahan aksesori di bagian kepala dan tangan. Aksesori yang diberikan ini sesuai dengan identitas kain yang digunakan di celana. Misalnya, bila kain berasal dari Padang, maka aksesori kepala akan mengikuti penutup kepala khas pria Padang.
 Koleksi Dato Seri Raja Rezza (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sedangkan desainer selebriti asal Malaysia, Rizman Ruzaini mengeluarkan koleksi yang terinpirasi dari kisah serial Amerika, Sex and the City. Kisah tentang kolomnis Carrie Bradshaw dan kehidupan wanita single New York dengan kecintaannya pada mode tersebut coba direpresentasikan Rizman dan Ruzaini dalam koleksi barunya ini.
Memiliki konsep dasar gaun malam, Rizman Ruzaini menggunakan kombinasi warna ungu dan hitam. Dia menambahkan payet berkilau serta beberapa teknik untuk menambah volume gaun. Beberapa koleksi yang dikeluarkan oleh Rizman Ruzaini tampaknya benar-benar terinspirasi dari pakaian yang dikenakan Sarah Jessica Parker ketika memerankan Carrie Bradshaw.
Bagi pecinta Sex and the City, beberapa koleksi yang ditampilkan Rizman Ruzaini ini terlihat tak asing karena hampir mirip dengan yang dikenakan Carrie dalam serialnya. Cutting jumpsuit yang melebar di bagian kaki, cape bulu, mini dress body contour, celana panjang longgar, gaun panjang body contour dengan aksen di bagian leher jadi pilihan yang dipilih untuk menampilkan karakter Carrie.
Hanya saja berbeda dengan pilihan warna busana Carrie yang suka memakai busana dengan pilihan warna terang yang beragam, pilihan kombinasi warna violet dan hitam cenderung membuat koleksinya terlalu 'gelap' dan cenderung 'mati.' Beruntung, kilau sequin dan motif yang diaplikasikan jadi penolong busananya agar terlihat lebih berkilau di panggung.
 Koleksi Rizman Ruzaini (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Kolaborasi Tradisional dan ModernSebagai penampilan penutup, Ivan Gunawan menampilkan kombinasi kontemporer dengan tradisional. Melalui lini busana pertamanya, Ivan Gunawan, desainer yang akrab disapa Igun ini mengambil tema Karma sebagai refleksi sexy dan strong dalam karyanya.
Ivan menggunakan dua kain tradisional sebagai bahan kolaborasi dalam karyanya kali ini, yaitu kain tapis krui asal Lampung dan kain batik motif sidomukti asal Jawa. Kombinasi keduanya kemudian diubah dan dibentuk Ivan dalam busana kontemporer dominasi hitam, cokelat, dan emas.
 Koleksi Ivan Gunawan (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Ivan menggunakan corak motif pada kain tapis krui yang kemudian diaplikasikan dalam aksen garis di area dada, fringe, dan sisi tubuh. Menambah kesan glamor, Ivan menggunakan payet dalam pembutan motif sehingga akan berkilau. Sedangkan kesan seksi datang dari potongan jumpsuit, gaun panjang, hingga rok pensil yang ia buat.
Untuk koleksi pria, Ivan lebih memilih mengombinasikan blazer, jaket panjang, oversized blouse, celana loose fit, celana palazzo, dan celana slim fit dengan kombinasi kain tapis, batik, serta polyester blend.
Desainer yang masih ada kekerabatan dengan desainer senior Adjie Notonegoro ini sukses menggabungkan kain asal Sumatera dengan motif geometri dengan kain asal Jawa yang lebih organis.
Kombinasi keduanya kemudian dipadu padan lagi dengan model modern yang kadang dianggap mendobrak batas pakem busana tradisional. Setidaknya, Ivan menunjukkan bahwa budaya wastra Nusantara dapat dipersatukan dan menunjukkan kekuatannya sendiri di tengah mode modern saat ini.
(chs)