Jakarta, CNN Indonesia -- Saat mendengar kata model, umumnya yang pertama terlintas adalah stigma tubuh tinggi semampai. Namun, seiring berjalannya waktu belakangan industri model pun semakin membuka kesempatan bagi mereka yang memiliki tubuh plus.
Alasannya untuk memenuhi permintaan pasar akan gaya busana yang lebih ‘nyata’. Model bertubuh kurus dianggap tidak mewakili konsumen pada umummya.
Oleh karena itu, agensi model pun melakukan perombakan. Seperti yang dilakukan IMG Models, mereka menghadirkan divisi baru, yakni Brawn, divisi plus-size bagi model pria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada 2014 lalu, IMG Models juga meluncurkan divisi plus-size bagi model wanita.
Melansir laman
Hufffington Post, Zach Miko adalah orang pertama yang menandatangani kontrak dalam divisi tersebut pada Oktober lalu. Kini, selain sebagai komedian, musisi, dan narablog, Miko juga berprofesi sebagai model ‘tambun’.
Menurut Ivan Bart, Kepala IMG Models, dia memulai divisi baru tersebut atas pengalamannya sendiri.
"Saya menganggap diri saya gemuk, gempal, atau apapun itu namanya. Saya berada dalam industri fesyen dan aku diminta untuk berpakaian fashionable. Tapi saya memiliki masalah pada ukuran badan. Saat saya pergi ke toko tertentu pun saya kesulitan menemukan ukuran saya," ujarnya.
Sebelumnya, model Ashley Graham lah yang pertama kali mengukir sejarah untuk menjadi model plus-size pertama. Ia menjadi model dari
Sports Illustrated Swimsuit Issue dan merek lainnya yang memang memilih model ‘realistis’ untuk iklan mereka.
Satu model laki-laki untuk divisi baru tersebut memang belum dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi. Tetapi hal itu dinilai sebagai langkah yang benar untuk kemudian hari.
“Kita semua ingin merasa dan tampak hebat, dan kita semua bisa. Tak peduli apa bentuk tubuh Anda. Saya tidak sabar untuk mengambil semua merek yang memberikan pakaian yang dapat menunjukkan bahwa pria gemuk bisa juga tampil
fashionable,” kata Miko.
(les/les)