Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah New Jersey, Amerika Serikat, tengah mempertimbangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang penggunaan ganja sebagai terapi kram menstruasi.
RUU tersebut diusulkan oleh kader Partai Demokrat yakni Tim Eustace, Grace Spencer, Angelica Jimenez dan Mila Jasey. Keempat orang tersebut menegaskan bahwa produk berbasis marijuana seperti kue dan toiletries atau alat mandi, bisa membantu mengurangi sakit dan kram yang disebabkan oleh menstruasi.
RUU tersebut muncul menyusul aktris Whoopi Goldberg yang baru saja merilis produk berbahan ganja, termasuk di dalamnya kudapan dan salep, untuk membantu mengurangi sakit menstruasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut peraturan yang berlaku di New Jersey saat ini, ganja hanya boleh digunakan untuk keperluan medis dan penggunaannya diawasi ketat oleh dokter. Pengidap penyakit kronis yang diijinkan menggunakan ganja untuk pengobatan adalah
multiple sclerosis dan kanker dengan tahap terminal.
Partai Demokrat meminta kram menstruasi dimasukkan dalam daftar penyakit dengan solusi ganja medis, namun hanya jika pasien tidak merespon jenis pengobatan lain.
“Kram menstruasi bukanlah penyakit yang bisa dianggap ringan. Ribuan wanita di dunia merasakan ini setiap bulannya dan terkadang pengobatan konvensional bukanlah solusi,” ujar Mila Jasey, dikutip
Independent.Adapun Angelica Jimenez menambahkan, bagi beberapa wanita, kram menstruasi tidak bisa tertahankan. “Banyak diantara mereka yang menderita, bahkan hingga muntah dan pingsan akibat menstruasi. Obat-obatan yang diberikan dokter, seringkali tidak bisa meredakan sakit tersebut,” tuturnya.
Di sisi lain, produk besutan Goldberg diklaim bisa meredakan sakit menstruasi lebih efektif dibanding obat-obatan biasa. Produk tersebut dibuat menggunakan komponen THC yang umumnya ditemukan dalam tanaman cannabis, namun tidak akan membuat penggunanya mabuk.
“THC adalah komponen penghilang rasa sakit. Hanya saja, komponen ini banyak terkandung dalam cannabis sativa,” kata Goldberg saat diwawancara
Vanity Fair.
Whoopi berkolaborasi dengan Maya Elizabeth, pengusaha ganja medis, merilis Maya & Whoopi, yang menyasar para wanita dengan kram menstruasi parah. Produk yang ditawarkan adalah ganja medis berbentuk kudapan, ramuan, salep dan losion, serta sabun cair untuk berendam yang telah di-infusi THC, sehingga bisa membuat penggunanya tenang dan terbebas dari rasa sakit.
Tim Eustace, kader Demokrat lainnya, menyasar celah pada peraturan sebelumnya yang melarang penggunaan ganja medis dalam bentuk makanan dan cairan. Hanya ganja isap yang diperbolehkan dalam pengobatan.
Padahal, THC bisa dibentuk menjadi berbagai macam produk. Salah satunya salep yang bisa dioleskan ke kulit dan sangat efektif menghilangkan kram.
Selain itu, Eustace menekankan bahwa penggunaan produk turunan ganja medis juga bisa menguntungkan secara ekonomi.
“New Jersey kehilangan jutaan dolar dari pendapatan pajak hanya karena batasan hukum penggunaan ganja medis,” kata dia.
(les)