WHO: Pengidap Diabetes Dunia Naik 4 Kali Lipat

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 08:53 WIB
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angka pengidap diabetes dunia meningkat empat kali lipat dalam 30 tahun terakhir.
WHO menyebut angka pengidap diabetes meningkat 4 kali lipat dalam 30 tahun terakhir. (Pixabay/stevepb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pengidap diabetes di dunia pada 2014 mencapai angka 422 juta jiwa. Angka tersebut meningkat empat kali lipat dibanding jumlah tahun 1989, yakni 108 juta jiwa.

Peningkatan drastis tersebut, menurut WHO, terjadi akibat gaya hidup manusia modern yang semakin tidak sehat. Pola makan salah sejak kecil, kebiasaan merokok, serta konsumsi makanan siap saji dan minuman dengan kadar gula tinggi, semua berkaitan erat dengan bertambahnya jumlah pengidap diabetes.

Tidak hanya itu, WHO juga menyebutkan bahwa kini diabetes menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dunia. Ditambah lagi fakta mengenai angka obesitas yang berbanding lurus dengan diabetes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kata lain, semakin banyak masyarakat menderita obesitas, semakin tinggi juga angka diabetes.

Selain itu, diabetes kini tidak hanya terjadi di negara maju. Riset WHO tahun 2016 membuktikan bahwa diabetes justru marak terjadi di negara-negara berkembang dan miskin.

Direktur WHO Margaret Chan mengatakan pengidap diabetes di negara miskin punya risiko kematian dini paling tinggi. Alasannya, akses pengobatan yang terbatas.

“Pengidap diabetes yang bergantung pada insulin harus membayar mahal, apalagi di daerah yang punya persediaan insulin terbatas,” ujarnya, dilansir Independent.

Studi WHO tahun 2012 menyebut angka kematian akibat diabetes berjumlah 1,5 juta jiwa.

Oleh karena itu, Dr Chan memperingatkan dunia bisa menderita kerugian ekonomi jika angka diabetes terus meningkat.

“Diabetes dan komplikasinya bisa berpengaruh buruk pada ekonomi perorangan, keluarga, bahkan negara,” ujarnya.

Diabetes terjadi akibat tubuh tidak lagi memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Insulin adalah hormon pemecah gula darah menjadi energi. Tanpa insulin, kadar gula darah menjadi tinggi dan bisa menyebabkan kerusakan saraf juga pembuluh darah, selain itu, gula darah tinggi juga bisa mempengaruhi jantung, mata dan ginjal.

Terdapat dua jenis diabetes, tipe 1 yang umumnya terjadi sejak kecil dan tipe 2, yang paling umum, terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.

Angka pengidap diabetes tipe 2 meningkat dari 4,7 persen dari populasi global 36 tahun lalu, menjadi 8,5 persen pada 2016.

WHO menyebut membiasakan anak punya pola makan sehat sejak kecil bisa membantu mencegah terus meningkatnya angka pengidap diabetes. Selain itu, rajin berolahraga, setidaknya 30 menit sehari juga bisa mengurangi risiko diabetes. Hal lainnya yang juga membantu adalah berhenti merokok.

Selain itu, WHO bersama-sama dengan 150 negara di dunia juga melakukan kampanye guna mereduksi angka diabetes hingga menjadi sepertiganya pada 2030 sebagai bagian dari agenda tujuan Pembangunan Berkelanjutan. (les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER