Kemdikbud Layangkan Surat Protes Terkait Iklan 'Red Bull'

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2016 08:55 WIB
Iklan kontroversial dari minuman energi tersebut diprotes karena menampilkan aksi parkour di Candi Borobudur yang dinilai bisa berpotensi merusak.
Iklan Red Bull yang menampilkan aksi parkour di Candi Borobudur mendapat banyak kecaman. (/Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hilmar Farid mengatakan pihaknya akan melayangkan surat terkait iklan Red Bull yang menampilkan seorang pemuda berolahraga parkour di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

"Kami akan melayangkan surat terkait iklan ini pada Red Bull dan juga asosiasi parkour yang menaungi bintang iklan itu," ujar Hilmar Farid dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/4).

Hilmar mengatakan keberatan Kemdikbud karena iklan tersebut dapat menyebabkan masyarakat melakukan hal yang serupa dan berpotensi merusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal sebagai warisan budaya, usia batu di candi tersebut terbatas. Bahkan idealnya, jumlah wisatawan yang naik ke candi tersebut hanya 150 orang dalam waktu bersamaan.

"Efek dari iklan ini membuat orang ingin melakukan hal yang sama," ujar dia.

Pengambilan gambar di candi tersebut, juga tanpa izin. Secara lisan, Hilmar telah berkomunikasi dengan perusahaan tersebut dan pihak perusahaan telah meminta maaf.

"Mereka (perusahaan) bilang kalau pengambilan gambar tidak direncanakan. Padahal, logikanya, mana mungkin pengambilan gambar tanpa perencanaan," cetus dia.

Iklan tersebut juga dinilai melanggar Undang-undang Cagar Budaya, yang menjelaskan bahwa benda yang termasuk cagar budaya harus dijaga keaslian dan kelestariannya.

Dalam UU Nomor 5/1992 tentang Pelestarian Benda-benda Cagar Budaya dan UU Nomor 11/2010 ditegaskan, setiap produk budaya yang termasuk dalam kategori cagar budaya harus dijaga keaslian dan kelestariannya.

Video berdurasi 1 menit 23 detik diunggah oleh akun Facebook Red Bull pada pertengahan Maret. Video tersebut kemudian menuai kontroversi dari masyarakat. Pihak Red Bull kemudian menghapus video tersebut.

[Gambas:Youtube] (antara/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER