Sejarah Logam Kecil di Saku Celana Jeans

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2016 05:06 WIB
'Paku' bulat di saku celana jeans atau rivets memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap sejarah denim.
Ilustrasi celana jeans. (Morozova Tatiana/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah Anda menyadari adanya logam bulat kecil yang “dipakukan” di saku celana jeans? Tahukah Anda apa fungsi logam tersebut?

Logam ini dikenal dengan nama 'rivets', pin logam pendek untuk menyatukan dua lempeng logam. Biasanya, rivets ditempatkan pada bidang jeans yang paling mudah tertarik atau terpisah karena adanya gerakan. Logam ini membantu menahan kain secara bersamaan, sehingga membuat celana lebih kuat.

Dilansir Independent, 'rivets' memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap sejarah denim, dan menariknya, bagaimana sampai memperoleh popularitas yang sangat besar. Bahkan, logam ini yang kemudian sebagai penyebab awal mula penciptaan 'jeans'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1870-an, para buruh mengenakan denim untuk mereka bekerja, tetapi karena pekerjaan fisik yang cukup keras menyebabkan celana mereka rusak lebih cepat.

Untuk alasan ini, istri dari seorang buruh kala itu pergi ke seorang penjahit, Jacob Davis, dan bertanya apakah ia bisa membuat celana kerja denim yang tidak mudah hancur.

Hingga muncullah ide yang digagas Davis untuk menempatkan 'rivets' pada bagian jeans yang mudah renggang, seperti pada sudut saku. 'Rivets' ini membantu menyatukan kain bersamaan, dan membuat celana tidak mudah robek.

Untuk membuat celana yang diberi 'rivets', Davis membutuhkan mitra bisnis, karenanya kemudian menghubungi Levi Strauss. Saat itu Strauss adalah pedagang kain, yang juga menjual kain pada Davis untuk membuat celana panjang.

Pada 1873, kedua pria tersebut menerima hak paten untuk desainnya, dan penjualan celana tersebut meraih sukses besar. Serta semasa 1960-an, mereka hanya menamakannya sebagai 'jeans'. (sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER