Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak alasan bagi pria untuk menumbuhkan jenggot. Salah satu alasan paling umum adalah dengan mengasumsikan hubungan jenggot untuk menarik pasangan. Namun mengutip DMarge, ilmu pengetahuan percaya bahwa ada evolusi yang lebih kompleks di balik alasan pria menumbuhkan jenggot.
"Ketika kita melihat perbedaan antara laki-laki dan perempuan, penjelasan sering bermuara pada evolusi seleksi seksual, proses yang meningkatkan peluang seksual (kawin)," tulis The Conversation.
Hanya saja ada satu masalah ketika menyangkut jenggot dan calon pasangan, perempuan tak terlalu suka dengan pria yang punya jenggot terlalu lebat. Bahkan beberapa perempuan lebih memilih untuk punya pria yang jenggotnya dicukur bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti tak konsisten ini membuat adanya kesulitan untuk menyimpulkan bahwa jenggot ditumbuhkan karena perempuan suka pria berjenggot. Namun peneliti percaya bahwa tipe kedua yaitu seleksi seksual punya peran penting dalam urusan jenggot pria.
Menurut mereka, pria tak cukup hanya sekadar menarik secara seksual, tapi pria juga harus bersaing dengan pria lainnya untuk meningkatkan kesempatan mendapatkan pasangan. Di sinilah fungsi jenggot pria.
Penelitian telah berulang kali menemukan bahwa baik laki-laki dan perempuan menganggap pria berjenggot sebagai orang yang lebih tua, kuat dan agresif. Anda juga tahu bahwa laki-laki dominan ternyata punya kesempatan mendapatkan pasangan karena berhasil mengintimidasi saingannya. Perhitungan matematikanya, jenggot sama dengan dominasi, dan dominasi berarti lebih mudah dapat perempuan.
Ketegangan untuk memenangkan persaingan tidak hanya berlaku untuk jenggot dan suara. Pria juga rata-rata berpikir bahwa mereka harus punya tubuh yang berotot. Hal ini sama dengan keadaan bahwa perempuan lebih percaya diri kalau mereka akan medapat pasangan jika mereka punya tubuh sempurna yang langsing dan cantik dengan pulasan make-up.
(chs)