Jakarta, CNN Indonesia -- Wakatobi terkenal sebagai destinasi wisata bahari yang digadang-gadang dapat bersanding dengan Bali sebagai pusat penarik devisa wisata.
Jika akses Wakatobi biasanya melalui pesawat kecil, kini wisatawan mempunyai pilihan lain untuk menuju destinasi di kawasan Sulawesi Tenggara itu, yakni melalui Bandara Matahora.
Bandara Matahora ini tak hanya dapat disinggahi pesawat kecil atau perintis, namun pesawat kelas Boeing 737-200, 300, 500, 800 dan 900 juga dapat lepas landas di bandara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, Kementerian Pariwisata pun berharap akan makin banyak wisatawan yang datang ke Wakatobi.
"Akses itu vital, karena hampir 100 persen wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia melalui jalur udara. Hanya sebagian kecil yang melalui penyeberangan laut, terutama di Batam-Bintan dari Singapura," kata Arif Yahya, Menteri Pariwisata RI seperti dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (10/5).
Arif bersama Menteri Perhubungan Ignatius Jonan meresmikan bandara yang memakan anggaran APBN 2015 sebesar Rp80 Miliar tersebut pada Minggu (8/5).
Bandara Matahora memiliki landasan sepanjang 2000 meter dengan lebar 30 meter yang sanggup dilintasi pesawat terbesar yakni ATR 72-500/600.
Bandara di Kabupaten yang hanya memiliki 125 ribu penduduk itu memiliki beragam fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas tersebut adalah terminal penumpang seluas 1524 meter persegi, taxi way, dan berbagai fasilitas keamanan standar bandara seperti x-ray.
Namun yang terpenting, bandara ini membuka jalur penerbangan langsung dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali, dan Soekarno-Hatta di Jakarta. Hal ini tentunya dapat meningkatkan penggunaan rute dari kota pusat wisata, Jakarta dan Denpasar, langsung ke Wakatobi.
Diperkirakan, jarak tempuh dari Jakarta ke Wakatobi membutuhkan waktu dua jam 20 menit.
Setelah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, terutama bahari, Wakatobi terus kebanjiran wisatawan baik domestik maupun internasional.
Tercatat, pada 2013 ada lebih dari 11 ribu penumpang tiba di Wakatobi, 17 ribu pada 2014, sedangkan pada 2015 mencapai lebih dari 19 ribu.
Wakatobi menargetkan sanggup menggaet 500 ribu penumpang pada 2019 dengan berbagai keunggulan yang ia miliki. Sejak menjadi taman nasional pada 1996 silam, Wakatobi telah tergolong dalam Segitiga Karang dunia yang menjadi salah satu kekayaan biodiversitas laut terkaya di dunia.
Kawasan wisata maritim Wakatobi memiliki 942 spesies ikan, jauh lebih tinggi dari Laut Merah yang 500 spesies dan Karibia dengan 50 spesies. Kemudan Wakatobi memiliki luasan terumbu karang hingga 90 ribu hektar dengan 750 spesies karang dari 850 spesies karang di dunia.
(meg)