Jakarta, CNN Indonesia -- Sekarang ini banyak perempuan yang semakin sering dan berani untuk mewarnai rambutnya. Dengan mewarnai rambut, mereka berharap penampilannya semakin sempurna, bahkan eksotis.
Namun karena berbagai alasan, termasuk ingin biaya yang lebih rumah, tak sedikit perempuan yang memutuskan untuk mengecat sendiri rambutnya.
Mengutip
The Sun, Courtney Andrews, perempuan berusia 16 tahun harus kehilangan rambut dalam jumlah banyak. Kira-kira dari dagu ke bawah. Hal ini terjadi setelah dia mewarnai rambutnya sendiri menjadi bergaya ombre.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bantuan ibunya, Andrews mulai proses pewarnaan rambutnya. Sebelumnya dia memulainya dengan melakukan pengujian alergi di kulit. Tak ada masalah yang terjadi.
Namun setelah mengaplikasikan produk pemutih rambut (
bleaching), ibunya mengucapkan bahwa dia mengecek rambut anaknya tiap 5-10 menit sekali. Akan tetapi, proses pemutihan ini ternyata mulai memanas, bahkan terlalu panas untuk disentuh.
"Saya mendiamkannya sampai 30 menit dan saya harus pergi ke toilet untuk membersihkan sisa cat di tangan," ucap Claire Coles-Morton, ibu Andrews.
"Saya kembali dan saya tidak bisa menyentuh rambutnya karena terlalu panas."
Setelah itu, dia mengaku mencuci rambut lalu menyisirnya. Tapi rambutnya masih tetap rontok dan menempel di gigi sisir.
"Courtney histeris, rambutnya patah dan rontok satu per satu di depan matanya. Dia bahkan tak berani melihat ke kaca. Dia bisa merasakan kalau rambutnya rontok."
Mereka tak punya pilihan lain selain memotong rambut panjang Andrews. Rambutnya, kemudian dipotong sebatas bahu.
Sang ibu mengatakan perasaan putrinya makin kacau ketika dia melihat iklan di televisi. Dalam iklan terlihat gambar perempuan berambut panjang yang mengibaskan rambutnya.
"Saya tidak bisa melakukan itu lagi," kata ibunya, menirukan Andrews.
Rambut Andrews rusak, dan harus diperbaiki. Dia harus mengeluarkan biaya lebih dari US$100 atau Rp1,3 juta, dalam sekali perawatan. Dibutuhkan tiga kali perawatan sampai akhirnya, rambut Andrews mulai bisa ditata.
Perusahaan cat rambut yang dipakai Andrews, Superdrug pun dituntut oleh sang ibu. Namun perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa seharusnya mereka melakukan tes alergi sebelum mengaplikasikan produknya.
Namun Claire mengungkapkan bahwa mereka sudah melakukannya, dan tak ada masalah.
"Saya sudah seringkali mengecat rambut sendiri di rumah, dan tak pernah terjadi hal seperti ini," kata Claire.
"Kami bersyukur karena hanya tampilan ombre saja yang diinginkan, bukan mewarnai seluruh rambut. Bayangkan apa yang mungkin terjadi."
Juru bicara dari Superdrug meminta maaf pada Claire yang merasa tak gembira dengan hasil jadinya.
"Sayangnya putri Nyonya Coles-Morton tidak melakukan tes sebelum memakai produk ini. Kami sangat menyarankan untuk melakukan hal ini. Ini tak cuma memungkinkan pelanggan untuk bisa tahu hasil warna, tapi juga masalah lain yang mungkin terjadi. Ini sangat penting ketika memakai bleach berbahan hidrogen peroksida," katanya.
"Kami menanggapi kritik dengan seirus, dan kami belum pernah menerima kritik terkait produk ini. Semua produk kami sudah melalui beragam tes. Sementara itu, kami juga minta pelanggan untuk mengikuti instruksi agar dapat hasil yang diinginkan."
(chs)