LAPORAN DARI LONDON

Perilaku Penduduk London yang Perlu Dipahami Turis

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Minggu, 05 Jun 2016 14:52 WIB
Ada beberapa kebiasaan masyarakat London yang bisa membuat kening turis berkerut, dari cara berjalan sangat cepat hingga kebiasaan membukakan pintu.
Trafalgar Square merupakan tempat ikonik untuk dikunjungi saat berada di London. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
London, CNN Indonesia -- “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” itulah ungkapan yang harus diingat saat bepergian ke tempat baru.

Kebiasaan orang yang satu negara atau satu benua mungkin tidak jauh berbeda. Tapi akan muncul banyak pertanyaan jika misalnya orang Asia pergi berlibur dan melihat kebiasaan orang Eropa, atau sebaliknya.

Dalam rangka perhelatan ajang pameran kebudayaan dan kesenian Indonesian Weekend 2016, CNNIndonesia.com berkesempatan untuk berkenalan dengan kehidupan di London selama satu minggu. Di tengah waktu senggang, CNNIndonesia.com menyempatkan diri untuk berbincang dengan beberapa penduduk London mengenai kebiasaan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebiasaannya mungkin cukup sepele, namun sangat menarik untuk diamati oleh orang yang baru pertama kali mengunjungi London:

1. Mengapa mereka berjalan sangat cepat?

Sebagai salah satu kota di Benua Eropa, sudah pasti London memiliki suhu udara sejuk yang cenderung dingin, mulai dari 11 hingga 15 derajat Celcius. Jangankan turis Asia, penduduk London pun enggan berlama-lama berada di luar ruangan ketika angin mulai berembus kencang.

Oleh karena itu, mereka selalu mempercepat langkah ke tempat tujuan. Tidak jarang mereka sampai setengah berlari.

“Kami juga kedinginan! Sebagai turis, kalian mungkin hanya akan kedinginan selama seminggu, tapi kami seumur hidup. Jadi, percepat langkah kalian agar tidak menghalangi jalan kami,” kata Richard, salah satu pelayan kedai kopi di Portobello.

2. Mengapa harus berdiri di sebelah kanan?

Selain mobil pribadi, taksi hitam, bus dan sepeda, angkutan umum berupa kereta listrik juga menjadi andalan utama warga London untuk berpergian.

Sebagian besar stasiun kereta berada di bawah tanah, jadi untuk mencapainya harus naik dan turun tangga. Beruntung, pemerintahnya memberi layanan tangga jalan untuk memudahkan.

Tak hanya mudah dijangkau, stasiun keretanya juga berdekatan dengan banyak tempat wisata. Tentu saja hal ini menguntungkan para turis yang jarang mengerti petunjuk peta.

Stasiun kereta di London akan selalu penuh setiap jam berangkat dan pulang kerja. Bedanya dengan Jakarta, kepadatan orang yang pulang kantor itu hanya terjadi selama tiga jam.

Saat menuju ke stasiun kereta dengan tangga jalan, pastikan selalu berada di kanan untuk memberi jalan penduduk London yang melangkah cepat di jalur kiri. Juga jangan lupa untuk tidak berdiri bergerombol serta ikut mengantre dengan tertib.

3. Mengapa tidak boleh langsung menyeberang jalan?

Jalanan kota London yang lengang membuat pengemudi kendaraannya bebas melintas. Walau tetap memiliki aturan tentang kecepatan, namun mulai dari sepeda hingga mobil, pasti akan melesat dengan cepat jika tidak ada halangan di depannya.

Lampu pengatur lalu lintas kendaraan di kota London berwarna merah, kuning dan hijau, sedangkan lampu penyeberang jalan berwarna merah dan hijau.

Sekecil atau sesepi apapun jalanan yang akan dilintasi, hendaklah menaati peraturan lampu merahnya. Jangan lupa juga untuk menengok ke kanan dan ke kiri sebelum menyeberang.

“Tengoklah keadaan jalanan sebelum menyeberang dan jangan habiskan liburan Anda di salah satu rumah sakit London!” kata Adam, pengunjung salah satu bar di Hoxton.

4. Mengapa harus membukakan pintu?

Di London, membuka pintu bukan hanya urusan pria yang sedang jatuh cinta kepada wanita. Penduduk di sana merasa memiliki kewajiban untuk membukakan pintu bagi orang yang akan lewat di depan atau di belakangnya.

Banyak warga London yang tidak tahu menahu dari mana kebiasaan ini bermula. Tapi hingga zaman semoderen ini, kebiasaan itu tetap dilakukan, bahkan oleh para anak mudanya.

5. Mengapa tidak boleh merokok di dalam bar?

Tidak sedikit peminum alkohol yang juga perokok. Uniknya, sebagian besar bar di London justru melarang pengunjungnya merokok, di dalam bar.

Hal ini tentu saja sangat menjengkelkan, karena untuk merokok, pengunjung harus rela diterpa angin yang dingin.

Tidak hanya turis, warga London pun menganggap aneh aturan ini. Namun, sejumlah bar mengakali aturan ini dengan membuat taman kecil di belakang bangunannya lengkap dengan meja dan kursi.

Jika masih kedinginan untuk mengisap sebatang tembakau, mereka juga akan menyediakan selimut hangat.

“Tidak ada orang sehat yang akan pergi ke bar! Begitu juga dengan bayi! Mengapa kita tetap harus merokok di luar?” kata Stephan, seorang pengemudi Uber.

6. Mengapa tidak ada keriaan semalam suntuk?

Bagi turis yang gemar keluar malam, perlu diingat kalau kota London hanya baru akan meriah semalam suntuk di puncak musim panas, yang dimulai pada awal Juni setiap tahunnya.

Karena menurut pengakuan beberapa anak mudanya, di saat itu, angin tidak bertiup terlalu kencang dan matahari tenggelam lebih lama.

Selain musim panas, pusat hiburan malam tetap buka, hanya saja tidak 24 jam. Mereka paling lambat tutup pukul dua dini hari.

Oleh karena itu, banyak anak mudanya yang lebih senang mengadakan pesta di rumah.

Lagipula keluar dengan gaun cantik lalu diterjang angin dingin di tengah malam, bukan hal yang menyenangkan.

7. Mengapa ada harga tambahan jika makan di tempat?

Keterbatasan lahan mungkin menjadi alasan mengapa tempat makan di London tidak terlalu besar. Karena hal ini, kapasitas pengunjungnya pun jadi dibatasi.

Saat datang ke sana, penerima tamunya pasti langsung bertanya berapa jumlah orang dan di mana akan memakannya.

Bagi turis yang perhitungan, pertanyaan terakhir bisa dibilang krusial, karena dapat menambah jumlah uang yang harus dibayar ke kasir.

Jika makanan untuk dibungkus dan dibawa pulang, kasir akan memberikan harga normal. Sedangkan jika dimakan di meja, kasir akan menambah sekitar 50 hingga 70 pence.

Tak perlu malu untuk membawa pulang minuman kopi Anda, karena banyak sekali taman rindang yang bisa dijadikan meja makan gratis di London.

8. Mengapa mereka selalu terlihat angkuh?

Selain berjalan dengan sangat cepat, warga London juga sepertinya enggan berbasa-basi. Tidak nampak senyum atau sapaan jika berpapasan dengan mereka di jalan.

Kondisi ini semakin seragam ketika sedang berada di stasiun kereta, terutama di jam-jam sibuk.

“Sepertinya ada peraturan tidak tertulis jika ingin menjadi warga London yang sesungguhnya, harus memasang wajah dingin dan kosong. Wajah itu seakan berkata ‘ya, saya sedang terburu-buru dan saya orang London,'” kata Arnaud, pria Swiss yang baru tiga tahun tinggal di London.

Belum ada jawaban pasti mengenai kebiasaan ini, namun, warga London tetaplah ramah pada turis. Jika Anda tersesat di jalan, mereka yang sedang tidak terburu-buru akan senang hati memandu. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER