Jakarta, CNN Indonesia -- Prostat adalah organ yang berperan penting bagi pria karena fungsinya untuk menghasilkan cairan mani yang memelihara dan mengangkut sperma. Namun fungsi penting prostat ini ternyata dapat terganggu, terutama bagi pria dengan lingkar pinggang besar.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Oxford dengan menganalisis sebanyak 130 ribu orang usia 50-an di delapan negara Eropa. Dari jumlah tersebut, didapati bahwa pria dengan lingkar pinggang melebihi 94 sentimeter berisiko terkena kanker prostat.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pria dengan lingkar pinggang 94 sentimeter memiliki risiko 13 persen lebih tinggi terkena kanker prostat agresif, dibandingkan pria dengan lingkar pria 84 sentimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, orang yang ukuran celananya 38 atau lebih memiliki risiko kanker prostat lebih tinggi dibanding dengan pria dengan ukuran celana 33.
Kanker prostat adalah kanker umum yang terjadi pada pria. Di Inggris, sekitar 47 ribu orang terdiagnosis kanker prostat setiap tahunnya. Diperkirakan terjadi 10.800 kematian per tahun karena penyakit tersebut.
Dari penelitian ini juga terungkap bahwa tingkat kematian lebih tinggi berkaitan dengan indeks massa tubuh (IMT) yang juga tinggi. Ini memungkinkan kaitannya dengan bentuk agresif dari kanker prostat kelas tinggi.
"Menjaga bobot yang sehat dan tetap aktif dapat melindungi dari berbagai penyakit, termasuk kanker. Penelitian ini mendukung bukti lainnya yang menunjukkan berat badan dan ukuran lingkar pinggang dapat jadi faktor risiko laki-laki, dan menjadi pengingat utnuk melindungi diri mereka dari kanker prostat," kata Kepala Research Funding at Prostate Cancer United Kingdom, Simon Grieveson, seperti dilansir
The Independent.
Menurut Grieveson, penelitian ini dapat menjadi pengingat akan bahaya kanker prostat sehingga dapat membantu diagnosis lebih awal sebelum keparahan berlanjut.
Kanker diagnonis, disebut oleh Grieveson, sering terjadi tanpa gejala awal, sementara masa dini adalah momentum paling tepat untuk mendapatkan pengobatan.
"Sudah diketahui bahwa pria di atas 50, laki-laki berkulit gelap, dan pria dengan riwayat kanker prostat lebih mungkin terkena penyakit ini," kata Grieveson.
"Temuan ini dapat memberikan dokter tanda peringatan dari sudut pandang lain. Yang penting, tidak seperti faktor risiko lainnya yang diketahui, kelebihan berat badan adalah salah satu faktor risiko yang dapat diubah pria secara langsung," ujarnya.
Gejala kanker prostat berbeda antar individu. Namun, pada umumnya penyakit ini dapat terlihat dengan
keluhan kesulitan buang air kecil, aliran urine terganggu, kesulitan mengosongkan kandung kemih, nyeri saat buang air kecil, darah dalam urine dan air mani, nyeri di belakang dan panggul, serta ejakulasi yang sangat menyakitkan.
Pengobatan pada kanker prostat tersedia dalam beberapa jenis, seperti pengangkatan prostat, terapi radiasi, dan hormon. Selain itu, pasien juga dapat menjalani pengobatan lainnya sesuai dengan rekomendasi dan konsultasi dengan dokter.
(meg)