Jakarta, CNN Indonesia -- Christian Dior akhirnya menemukan desainer yang dicarinya, setelah kepergian Raf Simons. Desainer yang akhirnya mengakhiri kekosongan desainer di Dior adalah Maria Grazia Chiuri dari Valentino. Desainer ini akan menjadi direktur artistik dari Dior. Dia juga akan menjadi perempuan pertama yang memimpin merek mewah ini dalam sejarah selama 70 tahun.
Mengutip The Telegraph, hal ini direncanakan diumumkan resmi di bulan depan. Pengumuman ini dianggap memiliki potensi untuk mengganggu tampilan fesyen mewah Chiuri yang saat ini masih menjabat sebagai co-creative director di Valentino. Pekerjaannya di Valentino ini masih merupakan bagian dari kolaborasi bersama pasangan lamanya, Pierpaolo Piccioli.
Kabar pindahnya Chiuri ini dilaporkan oleh Reuters sehari setelah pagelaran koleksi pria dari Valentino di Paris. Kabar berembus makin kencang ketika Chiuri menjadi tuan rumah makan malam di Caviar Kaspia, Place de la Madeleine bersama dengan Piccioli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Dior dan Valentino masih menolak untuk memberi komentar.
Chiuri dan Piccioli ditunjuk menjadi direktur kreatif di Valentino sejak tahun 2008. Mereka tinggal di rumah mode Italia ini ketika dijual oleh grup swasta Permira ke Qatari yang kendalikan oleh Mayhoola untuk investasi di tahun 2012. Mereke berdua bersama-sama membawa Valentino menjadi merek miliaran dolar. Mereka juga membuat merek mewah tersebut menjadi kesayangan dunia mode dan selebriti dunia.
Penjualan mode tahunan Valentino pun melonjak empat kali lipat. Di tahun 2009 lalu, penjualannya mencapaui 987 juta Euro.Di tahun 2015 lalu, pendapatan mereka lebih dari US$1 miliar.
Chiuri sendiri awalnya disewa Piccioli untuk berkolaborasi bersamanya di departemen aksesori Fendi tahun 1992. Mereka pun akrab dan akhirnya selalu bersama-sama setiap saat. Sejak saat itu mereka berkembang menjadi desainer profesional bersama-sama, mengirim akun dari email yang sama, memakai pakaian yang sama, dan sering menyelesaikan kalimat satu sama lainnya.
Melihat hal ini, banyak orang yang tertarik untuk melihat bagaimana mereka nantinya akan bekerja terpisah. "Saya tertarik untuk melihat bagaimana mereka bermain sendiri," kata Scott Schuman, fotografer yang dikenal sebagai The Sartorialist dan yang juga pernah bekerja di sebuah ritel yang menjual Valentino.
Hanya saja Pamela Golbin, kepala kurator fesyen dan tekstil di Musee des Arts Decoratifs mencatat perjalanan panjang kesuksesan Chiuri. Chiuri juga dianggapnya punya kemauan yang kuat.
"Dia memang memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang haute couture dan itu akan menjadi aspek yang penting dari pekerjaannya," kata Goblin.
"Tak ada banyak orang yang dalam periode waktu panjang bisa menunjukkan kalau mereka bisa berevolusi ke tingkat berikutnya. Dia melakukan hal itu selama bertahun-tahun di Valentino. Apa yang dilakukannya nanti di Dior adalah sebuah pertanyaan besar."
Momen bergabungnya Chiuri ke Dior tahun ini dikatakan sebagai waktu yang sensitif. Pasalnya, pasar barang mewah diperkirakan hanya akan tumbuh dua persen tahun ini, menurut studdi dari Bain & Company and Altagamma, asosiasi perdagangan Italia.
(chs)