Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok peneliti Brasil mendeteksi adanya bakteri resisten yang tumbuh di lepas pantai Rio de Janeiro. Bakteri resisten ini ditemukan satu bulan sebelum Brasil menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 mendatang.
Menurut kepala peneliti Renata Picao, bakteri super ini memasuki saluran airkota ketika sampah dari rumah sakit lokal disalurkan ke lepas pantai.
“Kami sudah mencari bakteri super di lima pantai selama satu tahun,” kata Picao kepada CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami menemukan bahwa ancaman muncul di pesisir perairan dengan beragam konsentrasi. Mereka sangat terkait dengan polusi.”
Beberapa pantai yang tercemar dengan super bakteri ini adalah Flamengo dan Botafogo. Kedua pantai ini berbatasan dengan teluk tempat Olimpiade akan dilangsungkan.
“Ini adalah tempat berlayar yang bagus, tapi setiap kali airnya mengenai wajah, rasanya ada beberapa musuh asing yang masuk ke wajah,” kata pelaut Paralympic Jerman Heiko Kroger dalam kunjungan terakhirnya ke Rio.
“Saya selalu memastikan hidung dan bibir saya selalu tertutup.”
Kroger mengatakan, bakteri super ini kemungkinan akan menyebabkan infeksi kulit yang parah, seperti yang dialami rekan setimnya saat latihan.
Kehadiran bakteri ini disinyalir disebabkan karena infrastruktur sanitasi kota yang tak baik. “Bakteri ini berkoloni di usus dan mengalir bersama kotoran lewat sampah limbah rumah sakit,” kata Picao.
“Kami yakin limbah rumah sakit masuk ke saluran limbah kota dan sampai di Guanabara Bay atau sungai lainnya dan akhirnya sampai ke pantai.”
Kekhawatiran akan bahaya kesehatan ini ternyata tak membuat Picao atau otoritas Olimpiade internasional memindahkan lokasi pelayaran.
“Saya tidak akan menyarankan untuk mengubah lokasi karena kita tak tahu risikonya,” ucap Picao.
“Namun kami membuat peringatan ini karena jika ada atlet yang terinfeksi ada kemungkinan bakteri itu tahan dan dokter harus mengetahuinya.
Pantai lainnya yang dianggap tercemar bakteri ini adalah Leblon dan Ipanema. keduanya sangat populer di kalangan wisatawan dan penduduk lokal.
(chs)