Restoran Mi Berusia Satu Abad Buat Netizen Patah Hati

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2016 17:40 WIB
Pengumuman tutup sebuah restoran di Jepang menarik simpati netizen lantaran berisi kenangan memori lebih dari satu abad.
Ilustrasi mi. (Chris_KIM/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bisnis kuliner yang melegenda biasanya memiliki pelanggan dan resep yang sudah turun-temurun ada. Ketika toko atau restoran tersebut tutup karena suatu hal, yang sedih bukan hanya sang pemilik namun juga para pelanggannya.

Melansir Rocketnews24, sebuah restoran di Tokyo, Jepang menayangkan pengumuman yang membuat para pelanggannya patah hati. Pengumuman tersebut berisi toko akan tutup untuk sementara waktu. Bukan karena masalah finansial, namun karena hal yang terkesan sepele, alergi gandum. 

Meski terdengar aneh, namun hal itu justru menarik simpati warga Jepang. Apalagi karena mereka menampilkan kumpulan foto koleksi sejak restoran mi soba buka lebih dari seratus tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda sehari-hari yang luar biasa. Sekarang, kami akan tutup sementara karena memburuknya kondisi pemilik toko yang alergi gandum," tulis pengumuman tersebut.

"Untuk semua pelanggan kami yang telah setia selama bertahun-tahun sejak 1903 di daerah Kanda, waktu ini cukup panjang mencakup 113 tahun. Dari lubuk hati yang mendalam, kami ingin mengungkapkan rasa syukur akan hal itu. Kami mengucapkan terima kasih." 

Karena mi soba terbuat dari gandum, alergi gandum jadi keprihatinan mendalam bagi pekerja restoran atau pecinta soba. Kepedihan tersebut terasa semakin dalam karena gambar kenangan saat toko tersebut berisi dekorasi bunga yang besar saat buka pertama kali. Rasa simpatik ditunjukkan netizen melalui media sosial.

"Saya ikut sedih dengan apa yang terjadi pada pemilik. Sulit untuk berhasil mengikuti jejak ayahmu dalam bisnis soba keluarga, karena alergi adalah tragedi mutlak," tulis salah satu pengguna Twitter.

"Saya juga memiliki alergi gandum, aku tahu betapa menyakitkannya tidak bisa memakan makanan kesukaan. Aku hanya bisa berdoa agar kondisi mereka membaik," tulis pemilik akun Twitter lainnya.

"Ini sangat menyedihkan, karena Anda tahu tradisi keluarga yang bertahun-tahun itu akan berakhir jika tidak ada penerus untuk melanjutkan bisnis," tambah netizen lainnya.

Meski tak sedikit yang pesimis akan kondisi pemilik restoran, salah satu pengguna Twitter lainnya berusaha optimistis dengan pernyataan pemilik yang menyatakan akan menutup sementara dan memberikan sebuah saran.

"Pemilik pasti bertahan dengan kondisi untuk beberapa waktu. Ia mengatakan itu hanya penutupan sementara, jadi saya berharap orang lain dapat menggantikannya, daripada pemilik kembali dengan kondisi kesehatan yang lebih buruk ke depannya," harap seorang netizen.
(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER