Jakarta, CNN Indonesia -- Meski desainer Alexander McQueen sudah meninggal dunia, namun kemampuannya dan kreativitasnya masih diakui di dunia. Semasa hidupnya, McQueen dikenal dengan kreasi busana perempuan yang memikat dan feminin.
Di tahun 2001, dengan koleksi bertema asylum, dia menghadirkan busana yang dipadukan dengan paparan kulit dan ketelanjangan perempuan dalam kaca.
Gaya ini banyak mengundang decak kagum desainer lain dan juga pencinta fesyen. Tina Gorjanc adalah desainer salah satu lulusan Central Saint Martins, almamater McQueen dengan jurusan material futures program.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Quartz, dia adalah satu orang yang ikut serta dalam proyek ‘kulit McQueen.’ Dalam proyek ini, mereka bekerjasama untuk menggunakan DNA McQueen demi menumbuhkan kulit di laboratorium. Kulit ini nantinya akan digunakan untuk membuat jaket kulit dan tas. Bukan cuma itu, kulit ini nantinya juga akan menampilkan tato di posisi, ukuran, dan desain yang sesuai dengan milik McQueen.
Laboratorium akan memanipulasi gen yang mengontrol freckles (bintik hitam) dan tahi lalat milik desainer yang bunuh diri pada tahun 2010 lalu ini. Selain itu, kulit ini juga bisa terbakar matahari seperti kulit asli.
“Dengan tato dan freckles serta sunburning, saya ingin menonjolkan material bahannya,” kata Gorjanc. “Saya pikir hal ini sangat penting untuk bisa terkoneksi antara jaket dan McQueen.”
Baru-baru ini, dia menampilkan koleksi proyek Pure Human dalam sebuah eksibisi. Dia membuat berbagai produk dengan bahan kulit babi.
Lewat proyeknya ini, Gorjanc bertujuan bisa meningkatkan kemungkinan suatu saat nanti perusahaan bisa menggunakan informasi genetik untuk barang mewah dan menunjukkan betapa kecilnya perlindungan kepada DNA seseorang. Di bulan Mei dia mengajukan hak paten untuk ‘materi genetik buatan yang tumbuh di laboratorium menggunakan teknologi jaringan, teknik dan proses melawan kepunahan (de-extinction).”
De-extintion memungjinkan Anda untuk membuat materi genetik dari mahluk hidup yang sudah meninggal.
Namun dia tak akan bisa mematenkan DNA McQueen itu sendiri. Namun jika dia mendapatkan paten tersebut, dia akan memiliki material yang memiliki informasi genetik McQueen.
Koleksi ini nantinya tak akan diproduksi untuk penjualan, meskipun dia sudah didekati oleh seseorang yang ingin memproduksi barang tersebut untuk dijual. Gorjanc mengatakan, barang tersebut hanya akan dipamerkan di galeri. Dia mungkin akan berpikir untuk menjual barang tersebut pada kolektor, tapi yang lebih berfokus pada teknologi untuk menciptakan keberlangsungan lingkungan. Kulit buatan yang diciptakan di laboratorium ini tidak perlu membunuh binatang.
DNA yang digunakan untuk menumbuhkan kulit didapatkan dari rambut McQueen yang digunakan dalam koleksinya di tahun 1992. Dalam koleksi tersebut, McQueen mengatakan kalau rambut itu adalah rambut aslinya. Lembaga yang memiliki koleksi ini mengatakan bahwa mereka akan memberikan contoh rambut yang ada di koleksi tersebut.
(chs)