Louis Vuitton Keluarkan Tujuh Parfum Usai 'Mati Suri'

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 16:33 WIB
Brand yang lekat dengan produk tas dan pakaian itu mengeluarkan tujuh pilihan aroma yang terinspirasi dari perjalanan emosi manusia.
September mendatang, Louis Vuitton merilis tujuh parfum baru dalam koleksi Les Fontaines Perfumees. (Thinkstock/IngaIvanova)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tujuh dekade hiatus dari bisnis parfum, rumah mode Louis Vuitton akhirnya merilis kembali koleksi wewangian mewah. Koleksi perdana pasca 'mati suri' ini akan siap rilis September 2016.

Melansir laman resmi LV, koleksi baru bernama 'Les Fontaines Parfumees' ini terdiri dari tujuh pilihan aroma yang terinspirasi dari perjalanan emosi manusia.

Aroma yang ditawarkan LV adalah Rose des Vents menguarkan sensasi mabuk kepayang, Dans le Peau yang menggambarkan romansa malam pertama, dan Apogee yang menggambarkan kedamaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada Contre Moi yang mencerminkan keterbukaan diri, Matiere Noire menggambarkan sisi gelap manusia, dan Mille Feux yang mencerminkan luapan perasaan.

Tujuh kreasi tersebut diciptakan oleh ahli parfum asal Perancis, Jacques Cavallier dan dibuat di kampung halaman sang perfumer sekaligus ibu kota parfum dunia, Grasse.

Grasse merupakan kota tempat berkembangnya industri parfum sejak akhir abad ke-18. Di kota tersebut, diyakini sudah tercipta 2000 parfum dengan aroma yang berbeda-beda.

Karena terkenal akan keragaman parfumnya, Grasse juga menjadi tempat rumah mode Chanel untuk membuka perkebunan mawar dan melati guna produksi parfum mereka.

LV menceritakan, tujuh koleksi Cavellier ini adalah kreasi sang perfumer sejak menjabat Maitre Perfumer of Louis Vuitton pada 2012 silam. Ia berkeliling dunia selama empat tahun untuk mencari koleksi terbaik bagi LV.

Cavellier sendiri sudah menyukai parfum sejak ia kecil karena terinspirasi oleh sang ayah yang juga seorang perfumer. Setelah belajar melalui teman-temannya, Cavellier baru diizinkan secara resmi oleh sang ayah setelah mendapat nilai baik di sekolah.

Setelah mendapatkan ijazah sekolah tinggi, Cavellier kemudian bekerja di sebuah pabrik parfum di Grasse dan menciptakan formula pertama saat berusia 18 tahun. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER