ARTIKEL SPONSOR

Menpar: KKPDT 2016 Kombinasi Pariwisata yang Sempurna

advetorial | CNN Indonesia
Kamis, 18 Agu 2016 18:00 WIB
Kombinasi yang sempurna, antara culture, nature, dan man made.
Foto: adv pajero
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut 60 persen wisman ke Indonesia karena culture atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, sebanyak 35 persen ingin meningkmati kekayaan alam Indonesia. Sebanyak 5 persen dikarenakan man made, atau wisata yang diciptakan orang, seperti kegiatan olahraga, event, MICE, show music dan lainnya.

“Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016 adalah kombinasi yang sempurna, antara culture, nature, dan man made. Karena itu value-nya akan berimbas pada destinasi Danau Toba,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta.Guna meningkatkan jumlah kunjungan ke KKPDT 2016, Kementerian Pariwisata aktif mempromosikan kegiatan ini.

Munurut Arief, karvanal ini layak mendapatkan publisitas karena mengandung nilai budaya yang sangat kuat. Tradisi Tapanuli sendiri, lanjut Arief, sudah menjadi atraksi tersendiri. Kali ini, budaya lokal itu diangkat dalam karnaval yang akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Irianti Joko Widodo. “Modal dasarnya sudah kuat, yakni budaya Batak yang punya akar sejarah yang panjang,” jelas Arief.Semua pihak sudah mengakui potensi alam Danau Toba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Destinasi ini dan sekitarnya saat ini sudah berani bersaing di level global. Menurut Arief, yang harus dilakukan hanyalah memoles, menata kembali, merevitalisasi, agar semua sektor menggunakan global standart. Prosesini yang nantinya akan diintegrasi dan dikoordinasi oleh Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Danau Toba, yang Perpres-nya sudah ditandatangani oleh Presiden.

Arief selalu melihat sebuah kegiatan itu dari dua sisi. Nilai budaya dan nilai komersil. Secara sederhana, semua potensi, kegiatan, dan atraksi harus memberi dampak ekonomis yang konkret bagi masyarakat, terutama di sekitar Danau Toba yang menjadi tuan rumah KKPDT2016 ini. Manfaat ekonomis itu sendiri ada yang langsung, ada juga yang tidak langsung. “Untuk KKPDT2016 ini, indirect impact atau manfaat tidak langsungnya pasti lebih besar dibandingkan dengan direct impact,” jelas Mantan Dirut PT Telkom tersebut.

Ada tiga kekuatan acara KKPDT2016 ini. Pertama konser musik dengan artis-artis nasional yang sudah punya reputasi baik dan punya nama, pada 20 Agustus 2016 di Pantai Bebas, Parapat. Ada group music Slank, Edo Kondologit, Opi Anderesta, Sammy Simorangkir, Judika, dan lainnya. Ada sensasi baru, panggungnya di atas danau, mengapung dari jarak 10 meter dari bibir daratan.

Artis yang diundang harus berlayar dari perahu, menuju ke stage. Ukuran panggungnya juga spektakuler, 12x24 meter mengapung. “Saya kira itu, sesuatu yang unik dan baru,” ungkap Arief.Kedua, karnaval kemerdekaan yang sangat etnik dan kaya akan kebudayaan akan digelar pada 21 Agustus 2016 sore di Balige. Bagi wisatawan yang ingin menikmati budaya, detail yang ditampilkan dalam karnaval itu penuh filosofi. Penuh makna dan bisa dijelaskan dengan panjang lebar.

Tidak sekedar pawai dan arak-arakan dalam jumlah yang spektakuler.Akan ada iring-iringan 700 wanita berpakaian adat, menyunggi tandok, anyaman dari bambu khas Batak yang berisi beras. Itu sudah mirip dengan tradisi Mapeed yang berbaris panjang membawa Gebongan, sesajen khas Bali yang terdiri atas rangkaian buah dan berjalan di pematang sawah di Ubud sana.

Mereka akan bersama-sama berpakaian adat, sama-sama berjalan kaki menyunggi sesuatu, kadang melepas dari pegangan tangan dan tetap berjalan.Tandok yang berisi beras itu menggambarkan sumbangan beras dari tetangga kiri kanan kepada yang sedang punya hajatan. Ini merupakan symbol dari budaya partisipasi masyarakat Batak, yang bisa dibaca sebagai komitmen mereka untuk mensukseskan Pariwisata di Danau Toba. “Wanita yang membawa Tandok berasal dari 7 kabupaten di Kawasan Toba, yang mereka juga sudah sepakat untuk kompak membangun pariwisata Danau Toba bersama-sama,” jelas Arief.“Tandok pun akan ada di meja Presiden Jokowi, sebagai simbol bahwa Pemda juga berkontribusi untuk mensukses program Pemerintah Pusat dalam pariwisata.

Semua detail dipikirkan secara simbolik, sebagai bahasa budaya,” kata Jay Wijayanto, Koordinator Karnaval itu.Masih banyak poin-poin budaya lain yang unik, khas Batak, dan menggambarkan suka cita bersama. Sebagai tontonan, tentu karnaval sejauh 3,5 kilometer, dengan rangkaian sepanjang 1 kilometer ini akan sangat menarik. “Kekuatan dari karnaval ini sebagai tontonan ada tiga, bunyi, warna dan gerakan,” jelas Jay, yang menyebut Batak itu hanya tiga warna utama, merah, hitam dan putih. Semua artefak heritage peninggalan ratusan tahun silam, selalu menggunakan tiga dominasi warna itu. (sai/sai)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER