Cross Border Tourism Gairahkan Ekonomi Mayarakat Perbatasan

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 28 Agu 2016 21:10 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tengah giat menggelar acara di daerah perbatasan.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tengah giat menggelar acara di daerah perbatasan. Salah satunya Festival Wonderful Indonesia yang diadakan di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) pada 27-28 Agustus. Event serupa juga akan diselenggarakan di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar. Dua kegiatan ini dilakukan guna menggarap potensi wisata mancanegara di kawasan perbatasan atau cross border tourism.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan cross border tourism, selain dimaksudkan untuk menggarap potensi wisata mancanegara di daerah tersebut, juga bertujuan menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat. “Potensi border tourism itu besar. Masyarakat di sana juga harus mendapatkan benefit dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang berdatangan,” ujar Arief.

Menurut Arief, cross border tourism sesuai dengan fokus Presiden Joko Widodo yang ingin menggairahkan daerah perbatasan. Jokowi sejak awal menaruh perhatian serius kepada warga masyarakat Indonesia yang berada di pulau terluar, perbatasan, daerah terpencil. Presiden ketujuh Indonesia itu hingga mengubah sebutan daerah perbatasan dari pulau terluar menjadi pulau terdepan. Karena itu, serangkaian border tourism digelar dari Atambua, Dili, Papua, Aruk, Entikong, sampai ke Batam-Bintan yang bisa cepat diakses oleh wisman dari Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami akan terus pelajari dan evaluasi, seberapa efektif untuk menggairahkan ekonomi masyarakat. Termasuk seberapa bagus menarik wisatawan dari Negara Tetangga,” kata Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Wilayah ASEAN Kemenpar.

Untuk memantapkan Festival Wonderful Indonesia di Aruk , tim Kemenpar yang dipimpin Eddy Susilo, Kepala Bidang Festival Asia Tenggara Kemenpar mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan pihak terkait di Hotel Sambas Terigas, Kabupaten Sambas, Kalbar. Hadir dalam rapat tersebut Wakil Bupati Sambas Hj Hairiyah, Ketua DPRD Sambas Arief Fidiar, perwakilan aparat TNI/Polri, bea cukai, imigrasi, kejaksaan, Dishub, Camat Sajingan Aruk Suhut Firmansyah, dan tamu undangan yang lain.

Dalam paparannya, Eddy menyampaikan segala persiapan menuju Festival Wonderful Indonesia sudah dilakukan. Festival yang berlangsung pada 17-18 September akan digelar di Lapangan Terminal Sajingan Besar Aruk.

Sebelumnya, Festival ini direncanakan digelar pada 10-11 September. Akan tetapi, tanggal tersebut berdekatan dengan perayaan Hari Idul Adha. Karena itu, pelaksaan festival diundung menjadi 17-18 Agustus 2016. Perubahan tanggal ini menyebabkan perubahan pengisi acara. Panitia akan menyuguhkan berbagai konten hiburan. Di antaranya konser musik dangdut dan pop yang digandrungi warga perbatasan. Dengan memboyong artis dangdut ibukota Viola Arsa dan artis pop melayu dari Malaysia Najwa Latief. Najwa merupakan artis yang sangat digandrungi warga Malaysia. Sebagai artis papan atas Najwa Latief akan membawa sendiri musik pengiring langsung dari Negeri Jiran.

Selain hiburan musik, selama dua hari wisatawan mancanegara juga akan dihibur tarian Tradisional Dayak dan Melayu. Selain itu ada bazar produk lokal dan kuliner, Lomba Tari Kreasi Dayak, Lomba Menyumpit Pria dan Wanita, dan Lomba Melukis Perisai. Event dua hari ini akan dimulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

"Kenapa kami membuat event di Aruk Kabupaten Sambas, karena Sambas salah satu pintu masuk (gateway) warga perbatasan Malaysia ke Indonesia selain Entikong,"kata Eddy, dalam Rakor Kamis (25/8).

Di Sambas sendiri Kemenpar sudah menggelar Festival Wonderful Indonesia dua kali selama 2016. Untuk Festival kali ini yang diadakan di Lapangan Sajingan Aruk tanggal 17 - 18 September adalah yang ketiga kalinya.

Wakil bupati Sambas, Hairiah menyampaikan terimakasih kepada Kemenpar RI yang sudah beberapa kali memilih Sambas sebagai distinasi Festival Wonderful Indonesia. "Atas nama Pemerintah Kabupaten Sambas kami sangat mendukung FWI, karena Sambas kami targetkan menjadi salah satu destinasi wisata nasional," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Arief Fidiar sangat berharap event yang diadakan Kemenpar disambut aktif oleh pemerintah setempat. "Pemerintah Sambas harus proaktif, jangan hanya menunggu. Harus ikut berlari seperti kinerja pak Presiden Jokowi untuk membuat program wisata lokal yang bisa menarik turis mancanegara," harapnya.

Menurutnya, Sambas itu sebuah wilayah yang serba "3 T". Yaitu serba terpinggirkan, terbatas, dan terpencil. Karena itu, Sambas harus menjemput porgram-program nasional untuk ditarik ke Sambas. Ukuran sukses tidaknya program wisata tidak hanya dilihat dari jumlah kunjunganya saja. Tapi dari berapa belanjanya dan berapa lama wisatawan tinggal.

Dari aparat TNI/Polri, bea cukai, dan imigrasi berharap panitia bisa menyiapkan hal-hal teknis terkait pengunjung dari Malaysia. Sedapat mungkin ada daftar pengunjung wisman supaya aparat terkait bisa membantu kelancaran arus keluar-masuk di cross border. Secara event mereka memberikan mendukung penuh. Tapi secara keamanan dan peraturan terkait wisman asing bisa ditertibkan juga. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER