Menpar Arief Yahya Didaulat Menjadi Narasumber di INACHAM

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 28 Agu 2016 00:01 WIB
Menpar Arief Yahya menegaskan sensasi paling greng mengenai data culture yang diperolehnya.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Euforia peringatan HUT RI ke-71 ternyata masih terasa. Atmosfer 17 Agustusan tidak hanya dirasakan di Indonesia tetapi juga di Shanghai, Tiongkok. Sebanyak 250 pengusaha dari Indonesia dan mitranya di Tiongkok memaknai perayaan HUT RI ke-71 dengan mengundang Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya diundang datang ke Shanghai pada tanggal 26-27 Agutus 2016. Di sana, mereka berdiskusi dan membangun business opportunity di sektor pariwisata Indonesia. Pariwisata Indonesia diibaratkan seperti kuncup bunga, tak lama lagi bakal merekah indah berwarna-warni.

“Masa depan destinasi pariwisata dunia dan industri kreatif ada di Indonesia. Nature-nya, tidak perlu bertegang nadi untuk berdebat, silakan lihat dan buktikan sendiri dari ujung Sabang NAD (Nangroe Aceh Darussalam) sampai Raja Ampat Papua, destinasi kami selalu masuk dalam Top 20 dunia, oleh lembaga pemeringkat manapun juga,” ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di Grand Hyatt Shanghai, Jin Mao Tower,  Tiongkok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menpar Arief Yahya menegaskan sensasi paling greng mengenai data culture yang diperolehnya. 60% wisatawan mancanegara terbang ke Indonesia karena ingin sentuhan culture. Sementara 35% dari mereka datang karena faktor nature atau alam, baik wisata bahari yang meliputi coastal zone, underwater zone, sea zone, maupun non bahari seperti gunung, hutan, danau, geopark, dan lainnya.

“Kami akan diskusi soal peluang untuk berinsvestasi di bidang Pariwisata di Indonesia,” kata Arief Yahya.

Momentum itu sekaligus untuk memperingati 67 tahun hubungan diplomatik RI-RRT. Menpar Arief akan hadir sebagai narasumber di Indonesia China Chamber of Commerce (INACHAM) yang didirikan 13 April 2015 lalu di Beijing. “INACHAM adalah satu-satunya kamar dagang resmi Indonesia di RRT. INACHAM terdiri dari dari beberapa komisi yang mencerminkan visi dan misi organisasi, untuk menjadi wadah kegiatan ekonomi, sosial, budaya, masyarakat Indonesia. Selain itu juga terbuka untuk pebisnis maupun professional dan bebas dari kepentingan politik,” ujar Vincensus Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar.

Ada 80 pengusaha lokal dari 250 pengusaha yang datang. Mereka selama ini bermitra dengan pengusaha Indonesia. Namun, tidak semua bergerak di bidang pariwisata. Ada juga tour and travel dan beberapa media di sana. “Kami mengusung tema, Investment Opportunity in Indonesia. Dalam pertemuan tersebut akan dipaparkan Perkembangan pariwisata di Indonesia, termasuk 10 Bali Baru,” ujar VJ.

Pada tanggal 27 Agustus 2016, Menpar Arief Yahya diagendakan akan bertemu dengan Huawei Center untuk menjajaki kerjasama IT pendukung destinasi Pariwisata di tanah air. Dalam membangun ekosistem pariwisata di tanah air, salah satu hal yang sedang getol dilakukan Kemenpar adalah mengundang investor untuk menanamkan modal ke bisnis pariwisata di Indonesia. Itulah salah satu alasan Menpar Arief Yahya melakukan roadshow dari satu negara ke negara lain yang berpotensi.

Belum lama ini, Menpar Arief yahya sudah menemui 6 pengusaha besar di Seoul Korea Selatan. 3 diantaranya positif untuk menanamkan modal ke tanah air. Salah satunya bergerak di bisnis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Tanjung Lesung, dengan investasi sementara USD 500 juta atau Rp 6,5 Triliun di awal. Pria yang juga peraih Marketeer Of The Year 2013 juga akan melakukan perjalanan visit dan meeting dengan Huawei Innovation Center di Shanghai bersama INACHAM.

Pertemuan tersebut diharapkan dapat membuka peluang kerja sama bisnis sekaligus transfer teknologi dengan para pengusaha di tanah air. Menurut VJ, visit dan meeting dengan pelaku industri di Shanghai sekaligus upaya untuk mempromosikan brand Wonderful Indonesia kepada pelaku usaha di negara itu.

Terutama Tiongkok, sebagai salah satu negara yang fokus terhadap pasar wisata utama dan paling potensial dengan 120 juta outbound traveler tahun 2015 lalu. "Wisatawan asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia tahun lalu mencapai 1.141.330 orang, tidak sampai 1% dari outbound China," kata VJ.

Kini, infrastruktur beberapa kawasan memang sedang dibangun, termasuk kawasan ekonomi khusus. Kawasan tersebut sebagian di antaranya mengkhususkan diri di bidang Pariwisata. Beberapa kawasan tersebut, seperti Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Babel, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Lama Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra, dan Morotai Maluku. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER