Wine Kemasan Kaleng, 'Idola' Baru Millennial

Rahman Indra | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 09:20 WIB
Minuman anggur atau wine dalam kaleng kini populer di AS, dan diyakini siap merambah negara lain.
Ilustrasi minuman kaleng (Thinkstock/Robert Byron)
Jakarta, CNN Indonesia -- Generasi abad ke-21, atau millennial terus menciptakan berbagai jenis inovasi dan temuan baru. Meski beberapa di antaranya melabrak batas dan tradisi.

Seperti halnya kehadiran minuman anggur atau wine dalam kemasan kaleng. Dilansir dari Independent, wine dalam kaleng kini menjadi tren di kalangan anak muda Amerika Serikat.

Tentu saja kehadiran wine dalam kaleng membuat sebagian besar orang mengerutkan dahi, karena selama ini wine identik dengan minuman mahal yang dinikmati dalam gelas berkaki jenjang, bukan kaleng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk kaleng wine sendiri pun beragam. Selain mirip kaleng minuman bersoda yang biasa beredar, juga tersedia kaleng berukuran kecil atau mini.

Tren minuman ini diyakini akan menjadi populer di masa mendatang. Whole Foods, pengamat pasar, mengatakan tahun 2016 bisa jadi tahunnya minuman wine kaleng.

Para penggemar minuman anggur klasik saat ini agaknya mesti berlapang dada ketika melihat kaleng-kaleng wine dikemas dalam pak sederhana berupa kotak kardus yang didistribusikan ke seluruh dunia. Ini mungkin memalukan, tapi bagaimanapun mereka harus bisa menerimanya.

"Pengalaman menikmati wine juga menjadi simbol status sosial, dan kadang dapat menentukan kemampuan seseorang mampu membedakan rasa wine," ujar Tom Harrow, pendiri situs web khusus wine Honest Grapes yang berpusat di Inggris.

Ia mengatakan, alternatif bentuk lain wine, mungkin akan diterima oleh bar, namun tidak demikian oleh penggemar wine.

Generasi milleninal yang lebih mengutamakan pengalaman, dari pada kepemilikan, menilai minuman kaleng mudah diakses, sekali pakai dibuang. Minuman kaleng juga mudah dibawa saat hadir di konser musik, festival atau bersantai di pantai.

Menurut Radka Beack, penulis muda yang kerap mengupas soal wine dalam tulisannya di Lamuseblue.com, wine kaleng akan membuat orang penasaran dan ingin mencobanya, tapi tidak akan membuat mereka kecanduan.

Tony Wilanowski, pengajar kelas pembuatan wine di Plumpton College di East Susex (satu-satunya institusi yang menawarkan kursus pembuatan wine di tingkat sarjana) mengatakan bahwa kaleng akan melindungi wine dari paparan langsung sinar Matahari.

Terry Kirby dari The Independents mengatakan, minum wine pada tingkat tertentu sama halnya dengan memutuskan menyantap makanan siap saji dengan makanan yang dimasak rumahan. Keduanya murah dan mudah didapat, tapi hasil akhirnya berbeda.

Sementara, generasi millennial akan terus mencari hal baru, dari mulai restoran unik hingga teknologi terbaru. Di mata produser dan bisnis, minuman ramah lingkungan dan botol daur ulang misalnya bisa saja populer, begitu juga berbagai jenis minuman anggur.

Dua label yang telah merilis wine kaleng, di antaranya ada Mancan dengan produk Red Wine, ada juga The Drop yang mengeluarkan Rose Wine.

(rah/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER